Mendikbud Nadiem Bebaskan Guru dari Beban Kerja 24 Jam Tatap Muka

Mendikbud Nadiem Bebaskan Guru dari Beban Kerja 24 Jam Tatap Muka
Mendikbud Nadiem Makarim saat Raker di Komisi X DPR. Foto M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim punya permintaan khusus kepada para guru.

Mantan Bos GoJek ini meminta para guru melakukan asesmen diagnostik untuk membantu siswa yang terdampak pandemi dan berpotensi tertinggal.

"Saya mengimbau guru-guru perlu melakukan asesmen diagnostik. Asesmen dilakukan di semua kelas secara berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non-kognitif siswa sebagai dampak pembelajaran jarak jauh (PJJ)," kata Mendikbud Nadiem dalam taklimat media Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, secara virtual, di Jakarta, Jumat (7/8).

Dia menjelaskan, asesmen non-kognitif ditujukan untuk mengukur aspek psikologis dan kondisi emosional siswa, seperti kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa, kesenangan siswa selama belajar dari rumah, serta kondisi keluarga siswa.

Asesmen kognitif ditujukan untuk menguji kemampuan dan capaian pembelajaran siswa.

Hasil asesmen digunakan sebagai dasar pemilihan strategi pembelajaran dan pemberian remedial atau pelajaran tambahan untuk peserta didik yang paling tertinggal.

Pemerintah juga melakukan relaksasi peraturan untuk guru dalam mendukung kesuksesan pembelajaran di masa pandemi COVID-19.

“Guru tidak lagi diharuskan untuk memenuhi beban kerja 24 jam tatap muka dalam satu minggu sehingga guru dapat fokus memberikan pelajaran interaktif kepada siswa tanpa perlu mengejar pemenuhan jam,” jelas Mendikbud.

Mendikbud Nadiem punya permintaan khusus kepada para guru karena tidak lagi dibebankan 24 jam tatap muka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News