Mendikbud Nadiem: Penyederhanaan RPP Bukan pada Cara Penulisan

Mendikbud Nadiem: Penyederhanaan RPP Bukan pada Cara Penulisan
Nadiem Makarim. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam kebijakan Merdeka Belajar didedikasikan untuk para guru.

Nadiem menuturkan pihaknya ingin meringankan beban administrasi guru.

RPP yang sebelumnya terdiri dari belasan komponen, kini disederhanakan menjadi tiga komponen inti yang dapat dibuat hanya dalam satu halaman.

“Jadi yang tadinya ada belasan komponen, kami bikin jadi tiga komponen inti, yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen atau penilaian pembelajaran,” ujar Nadiem, Jumat (20/12).

Selanjutnya, Kemendikbud akan memberikan beberapa contoh RPP singkat yang cukup dikerjakan dalam satu halaman tetapi tetap berkualitas.

Hal yang penting dalam sebuah RPP, lanjut Nadiem, bukan tentang penulisannya, melainkan tentang proses refleksi guru terhadap pembelajaran yang terjadi. Sebenarnya esensi RPP atau lesson plan adalah proses refleksi dari guru itu.

"Pada saat dia menulis suatu RPP, dia laksanakan di kelas besoknya, lalu dia kembali pada RPP itu untuk melakukan refleksi. Tercapai enggak, apa yang dia maksudkan? Dari situlah pembelajaran terjadi. Jadi bukan dengan menulis 10 halaman sekadar buat administrasi,” tuturnya.

Dia pun meminta para kepala dinas pendidikan mensosialisasikan kebijakan ini kepada pengawas sekolah di wilayahnya masing-masing agar mereka mengerti esensi dari RPP. Agar RPP dilakukan tetapi tidak menjadi beban terlalu berat. Sebab, esensinya adalah proses yang terjadi.

Pada saat dia menulis RPP, dia laksanakan di kelas besoknya, lalu dia kembali pada RPP itu untuk melakukan refleksi. Tercapai enggak, apa yang dia maksudkan? Dari situlah pembelajaran terjadi. Jadi bukan dengan menulis 10 halaman sekadar buat administrasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News