Mendikbud: Sekolah Gratis Itu Memang Menyesatkan
jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbud diminta mengantisipasi sejumlah dampak negatif penerapan sistem zonasi secara nasional dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang mulai berjalan tahun ini.
Seperti potensi menguntungkan sekolah-sekolah swasta yang berbiaya mahal.
Kekhawatiran sistem zonasi menguntungkan sekolah swasta yang berbiaya mahal itu diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi.
Secara umum dia menyambut baik sistem zonasi. Sebab berupaya menghapus kesenjangan pendidikan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.
Meskipun begitu Unifah mengingatkan supaya Kemendikbud mengantisipasi beberapa dampak penerapan sistem zonasi itu.
Diantaranya adalah potensi keuntungan yang didapatkan oleh sekolah-sekolah swastas berbiaya mahal. Jika demikian, dia khawatir privatisasi sekolah di Indonesia kian menguat.
Unifah menerangkan zonasi berpotensi menguntungkan sekolah berbiaya mahal muncul jika di suatu daerah tidak ada sekolah negeri yang berkualitas.
Misalnya di daerah itu ada anak dari keluarga kaya, terpaksa mencari sekolah swasta. Kecil kemungkinan dia memilih sekolah negeri lintas zonasi, sebab kuotanya kecil.
Kemendikbud diminta mengantisipasi sejumlah dampak negatif penerapan sistem zonasi secara nasional dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang
- Jasa Raharja Tinjau Arus Balik Lebaran di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni Lampung
- Dirut Jasa Raharja Dampingi Menko PMK Pantau Arus Mudik dari Command Center
- 4 Menteri Kompak di Sidang PHPU, Bansos Tak Terkait Pilpres 2024
- MK Sudah Kirim Surat Panggilan Resmi kepada 4 Menteri & DKPP
- Menpora Dito Berharap Sport Centre Sumut Bisa Dimanfaatkan setelah PON XXI 2024
- 5 Poin Aturan Baru Jalur Zonasi PPDB SMA SMK 2024 di Jatim, Syarat KK Diubah