Mendiknas Minta Komitmen PTN
Sabtu, 16 Januari 2010 – 01:34 WIB
JAKARTA - Mendiknas Muhammad Nuh meminta komitmen Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) untuk mengawal pelaksanaan ujian nasional (Unas) dari awal hingga akhir. Yaitu mulai pencetakan soal, distribusi, pelaksanaan ujian, hingga pemindaian lembar jawaban ujian nasional (LJUN). Komitmen itu dinilai penting untuk merealisasikan Unas yang jujur dan kredibel. Mendiknas juga menghimbau agar MRPTNI tidak menyoal jumlah pengawas ujian. Seperti diwartakan, hingga kini Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) memutuskan mematok satu pengawas di tiap sekolah. Jumlah tersebut dinilai kurang oleh MRPTNI. Sebab, idealnya satu sekolah dijaga dua pengawas.
"Ketua MRPTNI (Djoko Santosa) dan Wakil MRPTNI (Haris Supratna) sudah menyatakan kesanggupannya kepada saya," jelas M Nuh, Jumat (15/1). Sebelumnya, MRPTNI belum menyatakan komitmen resmi mengawal pengawasan Unas mulai dari pencetakan soal, melainkan hanya pada saat pelaksanaan ujian. Hal itu disebabkan oleh minimnya anggaran untuk pengawasan.
Baca Juga:
M Nuh mengatakan, minimnya anggaran untuk pengawas hendaknya tidak dipersoalkan. Sebab katanya, perguruan tinggi hendaknya memiliki komitmen mewujudkan Unas dengan jujur dan kredibel. "Jangan bersedia mengawasi karena bayaran (honor). Jumlah dosen PTN saya pikir banyak dan tidak semuanya mengajar," ungkapnya. Oleh karena itu, M Nuh meminta kesiapan para dosen untuk menyukseskan Unas.
Baca Juga:
JAKARTA - Mendiknas Muhammad Nuh meminta komitmen Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) untuk mengawal pelaksanaan ujian nasional
BERITA TERKAIT
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar