Mendiknas: Pendidikan Berlalulintas untuk Bangun Budaya
Senin, 08 Maret 2010 – 20:39 WIB
Kapolri Bambang Hendarso Danuri menyampaikan, kesepahaman ini dilatarbelakangi d iantaranya karena banyaknya korban kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi dari tahun ke tahun. Dia menyebutkan, pada 2007 terdapat hampir 20.000 orang korban kecelakaan, pada 2008 mencapai 20.188 orang, dan pada 2009 mendekati 20.000 orang. "Jumlah korban kecelakaan pelajar dan mahasiswa cukup besar. Hampir mencapai lima persen dari korban kecelakaan lainnya," ujarnya.
Data korban tersebut, lanjut Kapolri, belum termasuk yang luka ringan, luka berat, dan cacat tetap. "Ini semua menggambarkan bahwa dengan ketidakdisiplinan dan ketidaktertiban yang muaranya pada karakter dan budaya tadi untuk mereka tertib dan berdisiplin berlalu lintas," katanya.
Kapolri memandang perlunya melakukan rangkaian kegiatan yang mendasar untuk perubahan karakter dan budaya sejak dini. Kegiatan ini, kata dia, dilakukan secara berkelanjutan dan tidak hanya parsial pada waktu-waktu tertentu. "Hakekatnya kita akan merubah karakter dan budaya bangsa kita menuju pada disiplin dan tertib. Kalau disiplin dan tertib ini sudah ada pada setiap kehidupan warga, tentunya ke depan akan membuktikan kita adalah bangsa besar dan dengan budaya yang memang patut menjadi kebanggaan kita," katanya. (cha/jpnn)
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) bersama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia melakukan penandatanganan kesepahaman
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sinergi Atma Jaya-Perhumas Jadikan Komunikasi Tetap Relevan dalam Keilmuan dan Praksis
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
- BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham