Menegangkan, Menembus Penjagaan Superketat Nusakambangan

Menegangkan, Menembus Penjagaan Superketat Nusakambangan
Wartawan Jawa Pos Ilham Wancoko di depan pintu masuk Pulau Nusakambangan. Dia berhasil masuk lapas setelah melalui pemeriksaan superketat. (Jawa Pos Photo)

jpnn.com - TIDAK sembarang orang bisa menembus penjagaan superketat di Pulau Nusakambangan menjelang pelaksanaan eksekusi mati terhadap sepuluh terpidana kasus narkoba.

Berikut laporan wartawan Jawa Pos ILHAM WANCOKO yang mengalami langsung susahnya menembus pulau yang dihuni para penjahat kelas kakap, yang berada di ujung barat Jawa Tengah tersebut.
-------------
PULUHAN wartawan semburat begitu mobil rombongan pengacara terpidana mati tiba di Dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat pagi (6/3).

Begitu para advokat itu turun dari mobil, kilatan kamera menyambut. Moncong kamera wartawan TV ikut menyodok-nyodok ke depan wajah si pengacara. Mereka mewawancarai para pembela hukum tersebut.

Saya ikut dalam rombongan pengacara itu. Dengan demikian, saya tidak perlu turut berebut untuk meminta komentar para pengacara karena sudah mendapatkannya. Sampai di situ, kondisi masih aman-aman saja.

Suasana mulai tegang saat rombongan masuk ruang penjagaan dermaga. Sejumlah petugas dengan tegas tidak memberikan izin masuk ke Pulau Nusakambangan meski para pengacara telah menunjukkan dokumen yang diperlukan. Perdebatan sempat terjadi karena petugas tetap keukeuh melarang kami masuk.

Izin baru keluar sekitar dua jam kemudian. Itu pun setelah para pengacara mengontak ke berbagai pihak, termasuk ke Kejaksaan Agung di Jakarta. Ada delapan pengacara dan empat perwakilan Kedutaan Besar Australia yang diperbolehkan masuk. Saya menjadi satu-satunya wartawan yang lolos screening itu.

Tampak dalam rombongan adalah Ronald dkk, advokat duo Bali Nine; Utomo Karim, pengacara Raheem Abagje; dan Novarita, pembela Sylvester Obiekwe. Satu per satu mereka diperiksa superketat. Pengunjung laki-laki di bilik tersendiri, pengunjung perempuan di bilik satunya.

Begitu mereka masuk bilik, pintu ditutup. Pakaian pengunjung diperiksa dengan detail, mulai saku baju hingga saku celana tak lepas dari rambatan tangan petugas. Bila ada yang mencurigakan, petugas akan memeriksanya lebih teliti lagi dengan sejumlah pertanyaan. "Pemeriksaannya ketat sekali,” kata salah seorang pengacara.

TIDAK sembarang orang bisa menembus penjagaan superketat di Pulau Nusakambangan menjelang pelaksanaan eksekusi mati terhadap sepuluh terpidana kasus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News