Mengapa Dampak Virus Corona Lebih Parah di Negara-negara Barat?

Mengapa Dampak Virus Corona Lebih Parah di Negara-negara Barat?
Amerika Serikat, Italia, Spanyol, Perancis, dan Britania Raya telah mengambil alih China dalam hal angka tertinggi kasus dan kematian akibat COVID-19 di dunia. (ABC News: GFX/Jarrod Fankhauser)

Sebagai perbandingan, Dr Gary mengatakan, meskipun Amerika Serikat berpengalaman menangani kasus Ebola dan SARS, mereka belum pernah mengalami epidemi yang serius dalam beberapa tahun terakhir.

"Amerika Serikat telah terbiasa menyaksikan kejadian yang mengerikan di luar Amerika Serikat yang tidak berpengaruh langsung, baik itu perang atau wabah," kata Dr Gary.

"Ditambah jarak Amerika yang cukup jauh sehingga [Amerika] memandang dirinya lebih baik dan tidak terjangkau masalah-masalah tersebut."

External Link: Emily Rauhala tweet: One of the most painful lessons of this crisis is the extent to which America cannot or will not identify with Chinese pain.

 

Laporan New York Times awal bulan ini mengungkapkan jika Presiden AS Donald Trump juga menyia-nyiakan waktu yang berharga di bulan-bulan awal terjadinya wabah, dengan berulang kali meremehkan keparahan virus ketika beberapa pejabat pemerintah mulai memberikan peringatan.

Sebagai perbandingan, Ooi Eng Eong, seorang profesor penyakit menular dari National University of Singapore, mengatakan di Singapura upaya meredam wabah diberlakukan segera, setelah kasus pertama ditemukan dan dievaluasi secara berkala.

"Ketika pertama kali ada pemberitaan sesuatu terjadi di China, perencanaan segera dibuat, sehingga jika kasus yang sama menimpa Singapura kami sudah tahu bagaimana meresponnya.

Pengetesan yang luas, teknologi digital dan komunikasi

Mengapa Dampak Virus Corona Lebih Parah di Negara-negara Barat? Photo: Petugas medis dengan alat pelindung diri bekerja di pengujian drive-thru virus corona di Yeungnam University Medical Center in Daegu, Korea Selatan, 3 March 2020. (Reuters: Kim Kyung-Hoon)

 

Amerika Serikat, Italia, Spanyol, Perancis, dan Britania Raya telah mengambil alih posisi China dengan jumlah kasus dan angka kematian akibat virus corona tertinggi dunia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News