Mengejar Raihan Malaysia, Kemenpar Bakal Geber ATM Dubai 2016

Mengejar Raihan Malaysia, Kemenpar Bakal Geber ATM Dubai 2016
Logo Kemenpar. Foto: kemenpar.go.id

jpnn.com - JAKARTA - Kemenpar bersama industri pariwisata nasional kembali berkolaborasi dalam mempromosikan pariwisata Indonesia ke mancanegara. Salah satunya, melalui pameran terbesar Timur Tengah, Arabian Travel Market (ATM) yang akan diselenggarakan 25-28 April 2016 di Dubai International Convention dan Exhibition Centre (DICEC), Dubai – Uni Emirate Arab (UEA).

Ini adalah partisipasi ke-14 Indonesia di acara tersebut. Untuk 2016, Kemenpar menggandeng 52 industri pariwisata. Ada operator tur, restoran, dan hotel yang dilibatkan dalam pameran dagang wisata bertema ”Perjalanan Keluarga” tersebut. Semua diberi misi 'menjual' produk destinasi pariwisata Indonesia secara terintegrasi kepada calon wisatawan Timur Tengah.

"Keuntungan paling signifikan dengan berpartisipasi dalam ATM adalah kita bisa membangun jaringan dengan berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam industri pariwisata global. Kesempatan ini membantu kita tumbuh lebih baik dengan menerima umpan balik dan bertukar market intelijen selain dari penawaran pertemuan B2B ," papar Nia Niscaya, Asisten Deputi Promosi Pariwisata Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika  Kementerian Pariwisata, Rabu (20/4).

Menurut Nia, pangsa pasar wisata kawasan Timur Tengah sangat besar. Saat ini, Indonesia tengah berupaya mengejar raihan Malaysia yang sukses mendatangkan 300.000 wisatawan Timur Tengah dan Thailand mendatangkan 800.000 wisatawan Timur Tengah.

”Pasar Timur Tengah masih besar. Apalagi, pengeluaran mereka di atas rata-rata. Umumnya, durasi plesiran wisatawan Timur Tengah 8,5 hari dengan pengeluaran rata-rata per pengunjung US $ 1.190. Di Dubai, kami membidik wisatawan keluarga dari Timur Tengah yang bisa berlibur dua hingga tiga bulan selama musim panas, dengan mengajak seluruh anggota keluarga,” beber Nia.

Menurut Nia, wisatawan asal Timur Tengah sangat berpotensi mengisi target pertumbuhan wisatawan 12 persen per tahun dan 20 juta pengunjung pada tahun 2019. Nia optimistis bisa mencapai target tersebut. 

Apalagi, Kementerian Pariwisata fokus pada promosi alam (laut, ekologi dan pariwisata petualangan),  budaya (sejarah dan agama , kuliner serta kota dan pariwisata desa) dan buatan manusia (MICE dan even, olahraga  serta pariwisata integrated resort ). Tiga komponen tadi, umumnya sangat disukai wisatawan Timur Tengah.

”Sebelumnya sudah terbukti di pasar wisata Tiongkok. Kami gencar berpromosi di sana dan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali dan Batam. Kalau kami gencar berpromosi di kawasan Timur Tengah, hal yang sama bisa terjadi juga. Selain mengikuti pameran ini, kami juga akan berpromosi di media untuk perempuan di sini. Sebab, pengambil keputusan dalam keluarga-keluarga Arab untuk berlibur adalah kaum ibu atau perempuan,” tambahnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News