Mengemudi Mobil di Bawah 17 Tahun Tidak Aman

TAC mengatakan menurunkan usia mengemudi akan menyebabkan lebih banyak kematian
Komisi Kecelakaan Transportasi (The Transport Accident Commission (TAC) mengatakan kepada parlemen bahwa mereka tidak akan merekomendasikan penurunan usia mengemudi.
TAC memberikan statistik dimana diperkirakan bahwa akan ada tambahan 10 orang yang meninggal setiap tahun di Victoria bila perubahan usia mengemudi dilakukan.
Mereka mengatakan selain itu akan ada tambahan 241 mengalami kecelakaan serius, dan 714 mengalami luka kecil setiap tahun.
Elizabeth Waller dari TAC mengataakn pengemudi baru sangat beresiko mengalami kecelakaan di tahun pertama mereka berada di jalan.
"Selain dampak sosial, personal, dan emosional, ada juga biaya keuangan yang besar karenanya." kata Waller.
"Jadi bagi TAC biaya tambahan untuk membayar asuransi dan yang lainnya adalah $ 10 juta (sekitar Rp 100 miliar). Ini biaya yang besar bagi komunitas untuk ditanggung."
TAC sudah melakukan survei terhadap 400 orang untuk menanyai pendapat mereka mengenai penurunan usia mengemudi.
Dari survei itu, 72 persen setuju bahwa usia itu tetap 18 tahun, 16 persen mengatakan 18 tahun terlalu tua dan 11 persen mengatakan 18 tahun terlalu muda.
ekRemaja yang baru berusia 17 tahun masih belum matang ketika mengemudi tanpa pengawasan, dan usia resmi untuk mendapatkan SIM sebaiknya tidak diturunkan.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina