Mengenal Dandim Sidoarjo Letkol Kav Arief Cahyo Widodo

Mengenal Dandim Sidoarjo Letkol Kav Arief Cahyo Widodo
Letkol Kav Arief Cahyo Widodo. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SIDOARJO - Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Kav Arief Cahyo Widodo memperlihatkan beberapa foto dan video di galeri ponsel miliknya. Ingatannya terbang ke masa lalu. Masa di mana mengikuti berbagai lomba menembak. ''Lomba terakhir Agustus kemarin,'' ujar Arief kepada Jawa Pos.

Lomba yang dimaksud adalah Piala Kepala Staf TNI-AD (KSAD) di Cilodong, Depok. Saat itu yang menjadi peserta adalah ratusan prajurit terbaik dari semua komando utama (kotama) se-Indonesia. Arief yang masih menjadi Komandan Batalyon (Danyon) Kav-10/Mendagiri menjadi perwakilan Kodam XIV/Hasanuddin. Nah, dia turun di kategori pistol eksekutif beregu. ''Lumayan berat persaingannya,'' tutur bapak satu anak itu.

Namun, bersama timnya, Arief meraih hasil yang menggembirakan. Dia meraih juara dua. ''Bangga sekali walaupun hanya dapat medali perak. Jika melihat daftar peserta, semua ahli menembak,'' tambahnya.

Di dunia militer, rekam jejak Arief terbilang apik. Hanya butuh sekali ujian untuk bisa menembus Akademi Militer (Akmil). ''Masuk 1997, setelah SMA langsung daftar,'' ucapnya.

Arief mengatakan tidak pernah memberi tahu keluarganya soal proses masuk Akmil. Keluarganya baru tahu setelah dia lolos dalam persyaratan administrasi. ''Orang tua baru mengetahui waktu saya pamit untuk pendidikan,'' tutur sulung dari tiga bersaudara itu.

Dia menuturkan, semua mengalir seperti air. Arief tidak memiliki persiapan khusus saat masuk Akmil. Untuk menghadapi tes kesehatan, misalnya. Dia hanya mengandalkan keyakinan. Badannya bisa memenuhi persyaratan. Sebab, dia sejak kecil terbiasa melakoni beragam jenis olahraga. Mulai basket, renang, pingpong, sampai lari. ''Lulus pendidikan Akmil pada 2000,'' jelasnya.

Tempat tugas pertamanya di Tangerang, Banten. Dia bergabung di Batalyon Kavaleri 9/Satya Dharma kala. Batalyon yang tergabung dalam Brigif 1/Jaya Sakti. ''Lama di sana, sekitar 10 tahun,'' katanya.

Awalnya, dia menjadi komandan peleton. Arief kerap berpindah posisi. Mulai perwira staf, pers, sampai logistik. Karirnya pun sempat naik menjadi komandan kompi (Danki). Masuk dengan pangkat letnan dua, pria kelahiran 1979 itu keluar batalyon dengan pangkat kapten. ''Dinas selanjutnya di Kodim Tangerang,'' paparnya.

Arief tinggal di Jerman selama 11 bulan. Setelah itu, dia menjabat inspektorat di Kodam XVI/Patrimura Ambon.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News