Mengenal Pidie, Surga Durian dan Wisata Alam di Pesisir Malaka

Lingkok Kuwieng berada di pedalaman hutan Hagu, 20 km atau 1,5 jam dari pusat Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Aceh. "Aduuh ini, sangat indah," ketus Ketua Majelis Daerah (MD) KAHMI Kabupaten Pidie.
"Kami punya goa tujuh. Goa yang sangat bagus, 100 sampai 200 orang masih muat. Tidak kalah dengan Goa Langkawi, Malaysia," lanjut dia.
Ya, Pidie patut berbangga. Pangkalnya, Kecamatan Tangse, Mane, dan Geumpang, adalah surganya buah durian di Aceh.
Menurut Bang Fad, Tiga kecamatan di kawasan dataran tinggi itu memiliki sekitar 3.000 hektare kebun durian rakyat. Ratusan pohon berusia di atas setengah hingga satu abad lebih banyak ditemui. Masih subur pula.
Kualitas buah maupun rasanya pun tidak kalah oleh durian unggulan dari mancanegara. Bahkan, ada durian berlabel maskot karena keunggulannya.
Salah satunya bisa dilihat dari segi rasa. Durian lokal Pidie memiliki rasa yang nikmat. Ada perpaduan cita rasa yang unik. Tidak bikin enek.
Apalagi, durian unggulan lokal pasti memenuhi kriteria itu. Tidak sedikit contohnya. Di Aceh, durian Pidie sangat digemari karena citarasanya nikmat.
"Ini bisa jadi oleh-oleh dari Pidie. Durian Pidie langsung dari warga atau petani. Nikmat rasanya," tuturnya sambil tersnyum.
Kabupaten Pidie menjanjikan kenyamanan dan ketentraman dan kenangan tak terlupakan bagi siapa saja yang datang berkunjung
- Prof Azril: PIK 2 Harus Menjadi Model Pariwisata Urban
- Kemenpar Kerja Sama dengan Diageo Indonesia Kembangkan SDM Pariwisata
- Traveloka Luncurkan EPIC Sale Serentak Pertama di Asia Pasifik
- DPR Bahas RUU Kepariwisataan, Apa Misinya?
- Politikus PSI Kevin Wu: PIK Tumbuh Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Religi dan Ruang Toleransi di Jakarta
- Wisatawan Indonesia Diharapkan Berbondong-bondong Liburan ke Taiwan