Mengenang Mendiang Sinyo Aliandoe: Menjelaskan Total Football dalam Bahasa Sederhana

Mengenang Mendiang Sinyo Aliandoe: Menjelaskan Total Football dalam Bahasa Sederhana
Menpora Imam Nahrawi saat mendatangi rumah duka mendiang Sinyo Aliandoe. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Kelebihan dari Sinyo Aliandoe adalah kegeniusannya bertutur dalam dunia literasi. Taktik sepak bola yang rumit bisa dia jabarkan dengan mudah dan dituliskan dalam kolom khusus di berbagai media nasional.

Dalam satu tulisannya, dia memaparkan cara kerja total football buatan Rhinus Michael dengan analogi yang gampang dicerna. ''Setidaknya apa yang saya lakukan pun tidak terlepas dari total football ini. Inti total football setidaknya ada pada pressing," papar Sinyol dalam salah satu tulisannya.

Prestasi itu yang membuat dia sering keluar masuk sebagai pelatih tim nasional. Sinyo-lah yang membangun fondasi timnas saat Indonesia hampir lolos ke Olimpiade 1976. Sayangnya, dia tidak pernah bisa menuai hasil dari apa yang dibangun. Bahkan, karena gagal dan kalah oleh Korea Utara, dia dan Wiel Coerver pun didepak.

Sepuluh tahun kemudian, tepatnya 1986, Sinyo membuat Indonesia hampir lolos ke Piala Dunia. Tetapi, Indonesia gagal setelah disingkirkan Korea Selatan. Tidak tahan oleh cacian publik dan media, PSSI pun memecat dia.

Siapa sangka, apa yang dibangun Sinyo itu menjadi fondasi tim Indonesia saat menjuarai SEA Games 1987. Ya, Bertje Matulapelwa, yang dahulu merupakan asisten Sinyo, hanya meneruskan proyek Sinyo. Pemain-pemain besar, mulai Bambang Nurdiansyah, Rully Nere, Zulkarnain Lubis, Herry Kiswanto, hingga Ferrel Raymond Hattu, dia poles dengan tekun. (wam/jon/jpnn)


JAKARTA - Kelebihan dari Sinyo Aliandoe adalah kegeniusannya bertutur dalam dunia literasi. Taktik sepak bola yang rumit bisa dia jabarkan dengan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News