Mengenang Pahlawan Papua di Hari Pahlawan

Oleh: Dr. Filep Wamafma, SH., M.Hum, Senator Papua Barat

Mengenang Pahlawan Papua di Hari Pahlawan
Senator Papua Barat Filep Wamafma. Foto: Humas DPD RI

Kaisiepo, dalam catatan sejarah, sangat menentang Belanda dan mendukung penyatuan Papua ke Indonesia.

Dia menjadi gubernur Irian Barat dan menyukseskan referendum Pepera.

Sayangnya, perdebatan mengenai referendum Pepera masih terus bergulir.

Marthen Indey, putra Pegunungan Cyclops dan salah satu inspektur polisi, melawan usaha Belanda yang ingin memisahkan Papua dari Indonesia.

Mirip dengan perjuangan Kaisiepo, ia mendesak para pejabat NIT (Negara Indonesia Timur) agar tetap mempertahankan Irian Barat.

Silas Papare, putra asli Serui, berjuang bersama Marthen Indey dan Corinus Krey mempengaruhi Batalion Papua untuk mengadakan pemberontakan terhadap Belanda untuk mewujudkan kemerdekaan di Papua.

Johannes Abraham Dimara, putra dari Biak, sebagai Ketua Organisasi Pembebasan Irian (OPI), pernah diutus Soekarno ke Irian Barat guna melawan Belanda; namun tertangkap dan dipenjarakan di Boven Digul.

Rumagesan, putra Kokas, meskipun diangkat Belanda sebagai kepala distrik Kokas, namun ia dengan berani menuntut maskapai minyak Belanda yang membuka pertambangan di Kokas agar mempekerjakan penduduk pribumi.

Harus diakui nama-nama Pahlawan Papua sangat jarang dibicarakan di ruang publik, misalnya dalam pelajaran sejarah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News