Mengenang Tragedi Kudatuli, Puan Mendapat Tugas Khusus Selama Masa Genting
Puan beserta Megawati dan ayahanda Taufiq Kiemas pun akhirnya menunggu di rumah mereka di Kebagusan sambil terus memantau situasi dari jauh.
“Menit per menit itu semuanya kan laporan ke ibu saya (Megawati). Sekarang ada beberapa truk yang mendekati DPP Diponegoro. Semua sudah turun berpakaian hitam-hitam. Sampai akhirnya terjadi peristiwa penyerangan, penyerbuan, pembakaran dan sebagainya,” kata Puan.
Tidak lama kemudian, Puan menyaksikan banyak orang dalam keadaan luka parah dibawa ke rumahnya di Kebagusan.
Mereka adalah korban dari upaya pengambilalihan paksa kantor DPP PDI.
“Rumah sudah kayak tempat pengungsian,” kenang Puan.
Puan mengakui awalnya panik melihat banyaknya orang yang berdatangan ke rumahnya dengan kondisi luka-luka.
Menurut Puan, korban luka awalnya hanya diberi pengobatan seadanya dengan peralatan PPPK yang ada di rumah Kebagusan.
Namun, dia bersyukur banyak mendapatkan pertolongan. Salah satunya adalah dari sejumlah dokter yang mengobati para korban luka.
Peristiwa pertumpahan darah yang dikenal dengan Tragedi Kudatuli itu meninggalkan kesan mendalam bagi putri Megawati, Puan Maharani.
- Soal Presidential Club Prabowo, Wapres: Perlu Usaha Keras, Tidak Harus Formal
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Megawati Kumpulkan Kader Pusat hingga Daerah di Jakarta, Berikan Instruksi Penting
- Airlangga Membaca Peluang Kerja Sama PDIP - Prabowo, Begini Analisisnya
- Elite PDIP Ini Pastikan Hasto Jujur, Ingatkan Gibran Agar Pemimpin Tak Boleh Bohong