Mengganas! DBD Menjangkiti Ribuan Warga NTT, 8 Orang Meninggal Dunia

Mengganas! DBD Menjangkiti Ribuan Warga NTT, 8 Orang Meninggal Dunia
Nyamuk Aedes Aegepty penyebar demam berdarah. Foto: Health

Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi NTT Semuel Halundaka menyebut DBD dikenal sebagai penyakit menular berbasis lingkungan.

Hal itu turut dipicu oleh faktor kondisi lingkungan yang tidak ditata dan diperhatikan kebersihannya.

"Upaya pencegahan harus dimulai dari individu masing-masing dan setiap rumah tangga," kata Semuel, Rabu (16/2).

Dia pun mengimbau masyarakat membiasakan hidup bersih dan meningkatkan upaya pencegahan penyakit dengan baik.

"Itu harus jadi budaya hidup, bukan hanya untuk terhindar dari DBD, tetapi juga dari penyakit lainnya," ujar mantan Sekdis Kesehatan, Dukcapil NTT itu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil NTT Erlina Salmun mengharapkan semua pihak melakukan pencegahan dan pengendalian dengan berkoordinasi lintas sektor.

Menurut dia, perlu adanya satgas penanganan DBD di setiap kabupaten/kota dan masyarakat juga harus gencar melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Upaya itu dapat dilakukan dengan membersihkan tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk dengan 3M plus. (mcr2/fat/jpnn)

Demam berdarah dengue atau DBD menjangkiti ribuan warga NTT awal 2022 ini. Sebanyak 8 orang meninggal dunia sejak Januari.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Meylinda Putri Yani Mukin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News