Mengikhtiarkan Muktamar NU yang Teduh

Mengikhtiarkan Muktamar NU yang Teduh
Sidang pleno Muktamar ke-34 NU di Lampung. Foto: Dok. PBNU

Prof Nuh, sebelum mempersilakan Ketua Umum PBNU untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban, mengulas secara reflektif gambar-gambar dan berita media terkait muktamar, yang diambil saat pleno pertama.

Ternyata hasilnya efektif, sebagai bahan muhasabah untuk terus memperbaiki diri.

Salah satu kunci kelancaran muktamar ke-34 NU adalah panitia penyelenggaran yang berdedikasi. Panitia pelaksana memberikan support yang luar biasa. Panitia pengarah yang kompak dan saling menguatkan, di dalam dan di luar persidangan.

Prof M Nuh dan Kiai Niam merupakan dua sosok yang sangat dedikatif untuk suksesi muktamar. Kombinasi tokoh senior yang matang dalam mengendalikan emosi peserta, dan tokoh muda yang cerdik membaca dinamika forum dengan rumusan-rumusan alternatif. Ditambah stamina yang luar biasa.

Saya yang mendampingi keduanya dibuat “terkapar” di waktu penghitungan akhir, saat keduanya masih setia mengawal hingga akhir.

Kekompakan dan saling isi antara keduanya berlanjut hingga akhir sidang pleno, yaitu penetapan ketua umum PBNU dan penetapan mide formatur yang merupakan sidang pleno terakhir sebelum dilaksanakan penutupan.

Semoga dicatat sebagai amal jariah, bagian dari khidmah jam’iyyah dan mengantarkan muktamar benar-benar sebagai forum musyawarah, dengan penuh ukhuwwah. Wallahu A’lam bi al-Shawab. (*)

Yuk, Simak Juga Video ini!

KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Rais Am Syuriah dan KH Yahya Cholil Staquf jadi Ketua Umum Tanfidziah PBNU pada Muktamar ke-34 NU.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News