Mengintip Rahasia di Balik Riasan Gary Oldman

Mengintip Rahasia di Balik Riasan Gary Oldman
Kiri: Gary Oldman. Kanan: Gary Oldman sebagai Winstorn Churchill di Darkest Hours. Foto: Daniel Zuchnik/WireImage

”Aku tidak tahu bagaimana caranya (untuk mirip Churchill). Tapi, kalau film ini harus dibuat, hanya ada satu nama yang bisa. Kazuhiro Tsuji,” tegasnya.

Awalnya, pria yang sudah menggarap lebih dari 30 judul film itu ragu. Tapi, Darkest Hours dan Oldman adalah kombinasi yang sulit ditolak. Maka, mulailah dia meriset fisik Churchill. Dari foto dan video dokumenter. Setelah itu, Tsuji membuat lifecast Oldman. Dia membandingkan wajah Churchill dan Oldman. Melalui lifecast itulah, Tsuji mengutak-atik prostetik make-up yang pas untuk Oldman.

”Kami tidak membuat topeng yang terlihat seperti Chuchill. Kami bekerja dengan wajah Gary. Jadi, aku tidak menutupi apa pun,” ungkapnya.

Untuk membuat wajah Oldman yang oval menjadi bulat, Tsuji menempelkan sejenis silikon yang diwarnai seperti kulit Churchill. Prostesis silikon itu hanya bisa dipakai sekali.

Dibutuhkan lebih dari 60 prostesis wajah selama proses syuting. Oldman juga mengenakan bodysuit khusus untuk membuat tubuhnya terlihat gemuk.

Membuat rambut Churchill tak kalah rumit. Menurut Tsuji, Churchill punya rambut putih sedikit cokelat kemerahan yang tidak tebal. Karena itu, dia memilih wig berbahan rambut bayi yang dicampur dengan bulu kucing angora.

”Bagian tersulit dengan rambut bayi adalah mencari warna yang sama. Ini rumit karena sumbernya berasal dari bayi yang berbeda,” ungkap Tsuji.

Setiap hari Oldman harus bangun pukul 01.30. Dia mulai dirias pada pukul 01.45 dini hari. Dibutuhkan 3 jam 15 menit untuk menyulap dia menjadi sang perdana menteri cerewet.

Secara fisik, Gary Oldman dan Winston Churchill berbeda sangat jauh. Lalu, bagaimana Oldman bisa menjelma jadi Churchill di film Darkest Hour?

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News