Mengintip Raisa dan Afgan yang Ikut dalam Quran Indonesia Project

Mengintip Raisa dan Afgan yang Ikut dalam Quran Indonesia Project
PROYEK AKHIRAT: Archie Wirija, Pasha Chrismansyah, dan Narendra Pawaka di ’’studio’’ mini Quran Indonesia Project. Makin banyak yang bergabung dalam proyek itu. (Raka Denny/Jawa Pos)

jpnn.com - Memanfaatkan perkembangan teknologi, tiga anak muda menginisiatori rekaman audio bacaan Alquran dalam bahasa Arab, Indonesia, dan Inggris yang bisa didengar melalui gadget. Agar cepat membumi, mereka menggandeng 130 kontributor dari beragam kalangan, termasuk para selebriti.

 

NORA SAMPURNA, Jakarta

-----------------------------------------------------

RUANGAN itu hanya seluas kamar tidur, sekitar 4 x 4 meter. Di dalamnya terdapat sebuah laptop, sound system, sofa, dan lantainya dialasi karpet. Kolase deretan foto kontributor yang mengisi audio dipajang di dinding.

Di sudut yang agak tersembunyi, terdapat kasur yang digulung. Ternyata, kasur itu berfungsi sebagai alat peredam saat proses rekaman audio Alquran dilakukan.

’’Kami mengerjakan semuanya di sini. Kalau ada suara bajaj atau mobil lewat di depan rumah, rekaman terpaksa diulang. Sebab, suara bajaj masuk kerekam,’’ kata Archie Wirija saat ditemui di rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/7).

Ya, ’’studio’’ mini itu memang berada di rumah Archie. Ide project audio Quran tersebut awalnya juga datang dari Archie. Tepatnya 27 Juli 2014 pada hari terakhir puasa Ramadan tahun lalu. Pria kelahiran Jakarta, 8 Mei 1989, yang juga seorang musisi tersebut menuturkan, media audio bisa didengar di mana saja.

Memanfaatkan perkembangan teknologi, tiga anak muda menginisiatori rekaman audio bacaan Alquran dalam bahasa Arab, Indonesia, dan Inggris yang bisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News