Mengungkap Kehidupan Warga Non Kulit Putih di Era Australia Putih
100 tahun yang lalu Australia mendefinisikan dirinya sebagai negara bagi warga kulit putih. Kebijakan Australia Putih pada akhir abad 19 dan awal abad 20 dirancang untuk memperkuat citra tersebut dan membatasi migrasi hanya bagi orang Eropa saja.
Tapi kenyataannya sangat berbeda. Ribuan orang China, Jepang, India dan Suriah semua menyebut Australia sebagai rumah di bawah Kebijakan Australia Putih.
Banyak yang lahir di Australia atau pernah mengoperasikan bisnis, membeli properti dan membangun keluarga di sini.
Meskipun begitu, orang Australia yang dianggap 'non-kulit putih' harus tunduk pada bentuk kontrol dan dokumentasi yang tidak harus dipikul oleh sesama warga Australia yang berkulit putih.
Sebuah proyek baru meminta anggota masyarakat untuk membantu menyisir catatan arsip tersebut untuk mengetahui lebih banyak tentang kehidupan mereka pada era tersebut.
Kisah di balik arsip pemerintah
Sejarawan Kate Bagnall berharap proyek ini dapat membantu penelitiannya tentang warisan budaya China.
Dia mengatakan bahwa penting untuk menyadari kalau warga negara Australia yang berasal dari keturunan warga non-Eropa juga terdampak oleh Kebijakan Australia Putih.
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Dunia Hari Ini: Empat Warga India Tewas Tertimpa Papan Reklame
- Dunia Hari Ini: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 37 Orang Tewas