Tampil di Iklan Kampanye Tolak Pernikahan Sejenis, Dokter Ini Dipetisikan
Seorang dokter di Sydney, New South Wales (NSW) telah menjadi subyek sebuah petisi yang mendesak agar izin prakteknya dicabut tidak lama setelah ia tampil dalam iklan kampanye menolak pernikahan sesama jenis. Ia juga mengatakan dirinya kerap menerima ancaman fisik sejak iklan tersebut ditayangkan.
Dr Pansy Lai, kepada ABC mengatakan dirinya dan beberapa staf di klinik medis tempat dia bekerja telah mendapatkan ancaman sejak dia muncul dalam iklan Koalisi untuk Pernikahan yang meminta agar masyarakat memberikan suara ‘Menolak’ atau ‘Tidak’ dalam survei pernikahan sesama jenis yang akan datang.
"Ada satu komentar yang mengatakan bahwa mereka akan muncul dalam praktek saya dan sebaiknya saya membawa petugas keamanan," kata Dr. Lai.
Dia juga mengatakan resepsionis di kliniknya "harus menghadapi beberapa panggilan telepon yang benar-benar mengerikan; orang-orang ini telah memaki mereka dan mengancam akan melakukan kerusakan fisik".
Sebagai pendiri sebuah kelompok yang disebut Warga Australia Keturunan China untuk Keluarga, Dr Lai mengatakan bahwa orang lain yang membela definisi pernikahan yang sudah berlaku saat ini di Australia juga merasa khawatir.
"Orang tua dari kalangan etnis China mengatakan kepada saya bahwa mereka takut akan apa yang terjadi," katanya.
"Jika undang-undang pernikahan di Australia berubah, apakah orang tua masih memiliki hak untuk menyuarakan keprihatinan mereka tentang program ‘Safe Schools’? Apakah hal yang sama akan terjadi pada mereka? Apakah mereka akan dipecat dari pekerjaan mereka di pemerintahan atau registrasi pekerjaan mereka ditinjau jika mereka menyuarakan pandangan mereka. tentang pernikahan tradisional? "
'Anarko-sosialis' membela petisi posting
Sementara itu sebuah petisi yang dipublikasikan di situs CommunityRun, meminta peninjauan ulang pendaftaran medis Dr Lai karena telah tampil di video dan iklan yang mempromosikan sikap menolak perubahan UU Pernikahan di Australia yang diunggah di situs Australian Chinese for Families.
Lev Lafayette, seorang pelatih pemrograman di University of Melbourne yang menggambarkan dirinya di Twitter sebagai seorang Anarko-sosialis, adalah orang dibalik petisi yang sekarang telah dibatalkan tersebut.
Dia membela petisi tersebut dan orang-orang yang menandatanganinya.
"Sebagai warga negara, orang-orang yang telah menandatangani petisi tersebut mengatakan, 'hai, kami merasa khawatir bahwa ada seorang profesional medis ... yang telah melanggar kode praktik mereka sendiri," kata Lafayette.
"Kami hanya menekankan pesan itu, jadi ini bukan terserah kita, tapi terserah mereka."
Petisi telah dihapus
Situs GetUp, yang menciptakan platform petisi masyarakat, mengatakan petisi tersebut telah dihapus setelah menerima puluhan keluhan.
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'