Mengunjungi Makkah dengan Wajah Baru (1)

Ada Menara Jam, Arah Kiblat Berubah

Mengunjungi Makkah dengan Wajah Baru (1)
Suasana pembangunan di Makkah. Foto : Anas Sadaruwan

Di bawah jam, ada tulisan Arab berbunyi, ”Waqful Malik Abdul Azis Lilharamain Asysyarifain.” Artinya, wakaf Raja Abdul Azis untuk dua Tanah Suci. Lambang Kerajaan Arab Saudi tetap ada. Yaitu, sepasang pedang bersilang dan pohon palem di tengah jam tersebut. Persis di bawah jam raksasa itu, akan disediakan teras atau balkon agar pengunjung bisa berdiri dan melihat pemandangan kota. Akan disediakan pula elevator bagi pengunjung yang ingin masuk balkon.

Kompleks perhotelan di bawah jam raksasa itu memang jadi sasaran penyelenggara haji khusus untuk menginapkan jamaah. Saya juga memilih salah satu hotel di kompleks tersebut untuk jamaah saya. Kompleks itu dinamakan Abraj Al Bait Tower. Tempat tersebut memiliki tujuh menara. Satu di antaranya merupakan menara tertinggi, yaitu Mecca Royal Clock Tower Hotel. Di puncaknya, ada jam raksasa tersebut.

Ada tiga hotel yang sejak tahun lalu sudah dioperasikan, yaitu Grand Zamzam, Marwa Arryhaan, dan Movenpick. Segera dioperasikan juga hotel papan atas, yaitu Fairmont, Raffles, dan Swiss Hotel, ditambah lagi Royal Mecca Clock Tower. Menurut salah seorang manajer hotel, kompleks perhotelan tersebut bisa menyiapkan 3.000 lebih kamar dan apartemen yang dilengkapi dengan lima gedung pusat perbelanjaan dan 1,5 juta meter lobi.

Saya melihat, di atas pintu gerbang masuk kompleks Abraj Al Bait itu juga ada tulisan ”Waqful Malik Abdul Azis Lilharamain Asysyarifain” dengan huruf Arab. Artinya, wakaf Raja Abdul Azis untuk dua Tanah Suci. Sama dengan yang ditulis di jam raksasa di atasnya.

Pada musim haji tahun ini, megaproyek perluasan Masjidilharam dan modernisasi transportasi Arafah–Mina memasuki tahap penyelesaian. Sebagian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News