Mengunjungi Panti Asuhan Khusus Wanita 'Korban Lelaki' di Jakarta Timur

Mengunjungi Panti Asuhan Khusus Wanita 'Korban Lelaki' di Jakarta Timur
Suster Ana menggendong bayi dari salah seorang penghuni Panti Villa Shalom. Meski bertujuan mulia, mereka tetap selektif dalam menerima pasien. Foto: Agus Wahyudi/Jawa Pos/JPNN.com

’’Ini yang kami tentang. Karena gerakan kami adalah pro life. Dalam agama Katolik, dosa besar menghilangkan sebuah kehidupan itu,” katanya.

Ana menyadari, keberadaan pantinya bisa menimbulkan pro dan kontra. Karena itu, pihaknya sangat ingin menyosialisasikan diri sebagai upaya preventif, sehingga kehamilan di luar nikah tidak perlu terjadi.

Villa Shalom berdiri sejak 90 tahun silam. Panti tersebut didirikan karena saat perang kemerdekaan banyak perempuan yang dihamili tentara Jepang dan Belanda. Perempuan-perempuan itu kerap mendapat tekanan sosial yang berlebihan di masa itu. Karena itu, panti  yang didirikan di bawah Kongregasi Gembala Baik itu tetap berdiri sampai sekarang. Setidaknya sudah 900 perempuan hamil yang pernah ditangani di sini.

’’Ke depan kami berharap, para perempuan lebih mampu menjaga diri. Karena beban orang yang mengalami kehamilan di luar nikah sangat luar biasa,’’ tandasnya.  (*/c10/ari)

VILLA Shalom bukan panti biasa. Mereka menampung para perempuan yang hamil di luar nikah. Tujuannya, perempuan-perempuan 'korban lelaki'.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News