Menhan Pastikan Pemerintah Punya Cara Khusus Tangkis ISIS

Menhan Pastikan Pemerintah Punya Cara Khusus Tangkis ISIS
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pertahanan menempatkan radikalisme sebagai salah satu ancaman nyata. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, tantangan yang saat ini dihadapi adalah melindungi generasi muda tanah air dari pengaruh radikalisme atas nama agama.

Ryamizard menyampaikan hal itu dalam acara peringatan Hari Bela Negara di Lapangan Monas, Sabtu (19/12). Menurutnya, ada aliran keagamaan pengusung radikalisme yang dengan mudahnya mengkafirkan kelompok yang tidak sealiran dan tidak bisa menerima perbedaan keyakinan. “Biasanya menjauhkan semangat nasionalisme dan patriotisme,” ujarnya.

Di acara yang juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti dan Kepala BNN Komjen Budi Waseso itu, Ryamizard langsung menunjuk kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS) sebagai ancaman nyata. Sebab, kelompok radikal pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu terus menebar bujuk rayu kepada warga negara Indonesia (WNI) agar mau berperang demi mereka.

Masalahnya adalah ketika mereka pulang ke tanah air. Ryamizrad menyebut pulangnya bekas anggota ISIS akan membawa bibit kekerasan dan menularkannya.

Karenanya, Kemenhan pun akan berupaya menangkal pengaruh ISIS dan kelompok radikal lainnya. “Kementerian Pertahanan sedang merancang program bela negara untuk mahasiswa yang akan masuk perguruan tinggi," ujarnya,

Bekas Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) itu mengharapkan agar Polri dan Kementerian Hukum dan HAM bertindak tegas terhadap ratusan WNI yang baru pulang setelah bergabung dengan ISIS.  

”Langkah tegas itu sebagai peringatan pada siapapun warga Indonesia, bahwa tindakan itu tidak dibenarkan dan dapat berkembang jadi ancaman makar terhadap NKRI yang berbahaya bila dibiarkan," tegasnya.

Ryamizard menambahkan, negara tidak boleh membiarkan terhadap kelompok radikal yang mengancam kelangsungan NKRI. "Pembiaran Negara adalah pembenaran yang akan dibaca oleh publik. Kita punya tanggung jawab sejarah terhadap darah para pahlawan yang tumpah untuk menegakkan NKRI,” lanjutnya.

JAKARTA - Kementerian Pertahanan menempatkan radikalisme sebagai salah satu ancaman nyata. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, tantangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News