Menikah Beda Usia: Awalnya seperti Hubungan Ibu dan Anak

Menikah Beda Usia: Awalnya seperti Hubungan Ibu dan Anak
Ijab Kabul pernikahan Arif dengan Rabo, dipimpin Kepala KUA Nunukan Selatan Adam S. Ag di kantor Kecamatan Nunukan Selatan, Rabu (29/11) lalu. Foto: KUA UNTUK RADAR NUNUKAN

Belum ada perasaan cinta. Karena, Arif merupakan pekerja yang baru di perusahaan pabrik kelapa sawit negeri jiran itu.

Namun, hampir setiap hari, Rabo yang membersihkan pakaian kerja Arif yang kotor. Termasuk menyiapkan makanan buat Arif.

Bahkan, ketika sakit, wanita kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) inilah yang merawatnya.

Begitu juga sebaliknya. Sementara, anak-anak Rabo semuanya telah berkeluarga dan menetap di daerah lain. Tapi, masih di daratan Sabah, Malaysia.

Setelah merasa tidak nyaman lagi bekerja di negeri orang, pada 2011 keduanya memilih untuk pergi. Pulau Nunukan menjadi tujuannya, tepatnya di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan menjadi tempat yang dianggap pantas.

Karena, untuk kembali ke kampung halamannya, keduanya mengaku tak memiliki harta benda. Begitu juga jika menentap di Malaysia. Sebab, terbentur dengan dokumen keimigrasian.

Akhinya, Rabo pun kembali ke tanah air dan memiliki keluarga di Nunukan. Berkat bantuan keluarga Rabo, akhirnya mereka menumpang sementara.

Setelah lama bersama, meskipun sering berpindah tempat tinggal, September 2013 keduanya memutuskan untuk menikah. Namun, terkendala administrasi, akhirnya memilih menikah siri saja.

Selama di perkebunan kelapa sawit itu, Arif mengenal Rabo, janda 11 anak yang suaminya meninggal dunia 5 tahun lalu. Terjadilah menikah beda usia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News