Menikah Beda Usia: Awalnya seperti Hubungan Ibu dan Anak

Menikah Beda Usia: Awalnya seperti Hubungan Ibu dan Anak
Ijab Kabul pernikahan Arif dengan Rabo, dipimpin Kepala KUA Nunukan Selatan Adam S. Ag di kantor Kecamatan Nunukan Selatan, Rabu (29/11) lalu. Foto: KUA UNTUK RADAR NUNUKAN

Pernikahan tersebut berlangsung berkat bantuan keluarga Rabo juga. Karena untuk menghindari omongan tidak baik tetangga, pernikahan digelar di sebuah masjid secara sederhana.

“Saat kami ke Nunukan itu, mulai muncul perasaan sayang. Saya, merasa nyaman dengan perlakuan yang diberikan. Hingga akhirnya saya memutuskan menikahinya,” aku Arif, saat ditemui di rumahnya kemarin.

Berjalannya waktu, mereka membeli lahan seluas 25x10 meter persegi dan membangun rumah.

Selama 4 tahun, akhirnya memutuskan untuk memiliki surat nikah yang diakui negara. Apalagi, surat pindah dari Kabupaten Sinjai sudah diterbitkan karena diuruskan Saharuddin, ayah Arif.

Sementara istrinya telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) sejak lama. Ia memperolah berkat bantuan keluarganya.

“Setelah ada surat pindah itu, saya mengajukan KTP. Nah, dengan KTP itu, saya mengajukan permohonan untuk mendapatkan surat nikah. Makanya, kami menikah ulang lagi kemarin itu,” jelasnya.

Selama 7 tahun bersama, pria berkulit putih ini mengaku senantiasa mendapatkan perlakukan yang baik.

Atas dasar itu pula, ia memilih untuk menikah agar mendapatkan pendamping hidup selama di perantauan.

Selama di perkebunan kelapa sawit itu, Arif mengenal Rabo, janda 11 anak yang suaminya meninggal dunia 5 tahun lalu. Terjadilah menikah beda usia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News