Menikah Pertama Usia 15 Tahun, Anak Capai 100 Orang
Kamis, 11 Juli 2013 – 06:55 WIB

Wartawan Cepos Immanuel Itlay (baju orange) bersama Kepala Suku (Sonowi) Intan Jaya, Oktovianus Sondegau (yang memakai koteka) bersama istri dan anak-anaknya. Foto:Cenderawasih Pos/JPNN
Ada juga yang masih sekolah tingkat SD hingga perguruan tinggi. Sekolah mereka dibiayai sang kepala suku yang disegani ini. Bahkan, sampai si anak menikah dan butuh modal usaha, Okto tetap mau bertanggung jawab. "Kalau ada anak mau kawin, saya tinggal ambil babi yang dipelihara istri. Lalu saya jual untuk maskawin," jelasnya.
Dengan jumlah anak sebanyak itu, apakah Oktovianus bisa mengenali mereka satu per satu" Saat Cenderawasaih Pos melontarkan pertanyaan tersebut, Sonowi yang tubuhnya mulai membungkuk tampak heran. "Saya sangat heran dengan pertanyaanmu itu," ucapnya sambil menggaruk kepala.
Sebab, kata Okto, sejak lahir hingga dewasa, seluruh anak-anaknya dia rawat sendiri bersama ibu mereka masing-masing. "Jadi, tak masuk akal bila orang tua sendiri tak mengenal darah dagingnya. Sebagai orang tua, saya membesarkan mereka, jadi pasti saya hafal semuanya," tegas Okto.
Dari setiap istri, Okto mendapatkan 5"8 anak. Belum lagi dari istri yang dibawa kabur laki-laki lain. Okto mengakui, walaupun sebagian anaknya telah hidup sukses dan memiliki harta, saat mendapatkan masalah atau hendak menikahi perempuan, mereka akan datang memohon restu sekaligus meminta babi dan kulit bia kepada sang ayah. "Mereka datang memintanya kepada saya, padahal mereka mampu," imbuhnya.
Oktovianus Sondegau merupakan kepala suku yang cukup disegani di wilayah pegunungan tengah, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Selain kekayaannya yang
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu