Meninggal Setelah Koma 8 Hari

Duka Mendalam Sepak Bola Kaltim

Meninggal Setelah Koma 8 Hari
PENGHORMATAN TERAKHIR- Jenazah gelandang Bontang PKT Jumadi Abdi ketika akan dimasukkan ke dalam liang kubur di Pemakaman Taman Merdeka, Balikpapan, Minggu (15/3). Foto: THOMAS D PRIYANDOKO/KALTIM POST
Jumadi yang terkenal dengan panggilan Pele ini memang sudah mendapat perawatan intensif dokter RS PKT, sejak dilarikan dari lapangan ketika membela timnya menghadapi Persela Lamongan. Jumadi yang menjadi starter pada pertandingan yang berkesudahan 0-0 ini ditandu ke luar lapangan setelah menjalani insiden dengan Deny Tarkas, pemain belakang Persela. Lambungnya terkena sepakan Deny yang berusaha membuang bola di depan Jumadi. Nahas, Jumadi yang sudah dalam posisi rebah terkena sepatu di pemain tersebut. Kejadian itu membuatnya terguling di lapangan. Muklis Alifatoni, wasit yang memimpin pertandingan itu menghadiahkan kartu kuning kepada Deny Tarkas dan Jumadi akhirnya digantikan Satria Feri.

Usai dilarikan ke rumah sakit, ternyata pacar dari Robiatul ini kondisinya tidak kunjung membaik. Usus halusnya yang pecah dan terlanjur membuat bakteri menyebar di luar area pencernaan disinyalir menjadi penyebab memburuknya kondisi pemain yang dilahirkan pada 14 Maret 1983 ini.

Bukan hanya itu, organ lain pemain yang memperkuat Kaltim pada PON XVI di Palembang ini juga ikut-ikutan tidak berfungsi, kecuali jantung yang masih bekerja dengan normal. Akhirnya, pemakai nomor punggung 7 di Bontang PKT ini mengembuskan nafas terakhir, Minggu (15/03 pagi.

Kabar yang tersebar berbarengan dengan simpati dan ucapan duka, langsung bermunculan. Rasa kehilangan menjadi hal yang paling kentara dari rekan satu tim. Apalagi, sebagian besar pemain lain tidak sempat memberikan penghormatan terakhir secara langsung karena masih berada di Wamena Papua dalam rangkaian Liga Super. Meski begitu beberapa pemain yang tidak diikutkan dalam tur ke ujung timur negeri ini, seperti Rusdianysah, M Sandi dan Trias Budi menyampaikan simpatinya melalui Kaltim Post (Grup JPNN).

MINGGU (15/3) menjadi hari duka bagi sepak bola Kaltim. Satu putra terbaik Banua Etam,  Jumadi Abdi harus menghadap Yang Kuasa setelah 8 hari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News