Meningkat Tekanan Bagi Pengungsi yang Masih Bertahan di Pulau Manus
Otoritas polisi di Pulau Manus mengatakan mereka tidak akan memindahkan orang-orang yang masih berada di pusat penahanan secara paksa dan akan mengizinkan kelanjutan apa yang disebut pemindahan secara "sukarela", meski sempat ada ancaman untuk menggunakan kekerasan sebelumnya.
"Kami telah diberi instruksi dari pihak berwenang untuk tidak menggunakan kekerasan apapun," kata Komandan Yapu.
Komandan David Yapu mengatakan sekitar 100 pria meninggalkan pusat tersebut akhir pekan ini.
Tiga belas hari telah berlalu sejak pusat penahanan Pulau Manus ditutup secara resmi dan persediaan makanan, listrik dan air terputus.
Para pencari suaka dan pengungsi yang memilih untuk tinggal di dalam pusat yang sekarang tertutup telah menyampaikan kekhawatiran akan keselamatan mereka jika mereka pergi.
Gambar terakhir menunjukkan satu dari tiga lokasi akomodasi alternatif yang masih dalam proses pembangunan.
Pagar keamanan tampaknya hanya sebagian dipasang, kemungkinan menambah ketakutan para penghuni akan keselamatan mereka.
Mengingat tekad para pengungsi dan pencari suaka untuk bertahan meski kondisi buruk, sulit untuk melihat aksi penolakan ini akan segera berakhir.
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat