Meningkatkan Produktivitas dengan Tiga Hari Libur dalam Seminggu
"Sejak kami memberlakukan hari Rabu libur, pendapatan kami menignkat dua kali lipat, keuntungan naik tiga kali lipat, jumlah staf yang sakit juga berkurang sekali dan semua hal terjadi peningkatan," katanya.
Photo: Direktur eksekutif Versa Kathryn Blackham (ABC News: Daniel Ziffer)
Memang tidak sesederhana seperti rencana awal
Kath pertama kalinya mengurangi hari kerja sebagai bentuk eksperimen jangka pendek dalam mencegah masalah kesehatan mental di kantornya.
"Sebenarnya semua orang perlu waktu istirahat secara pribadi, namun kami sekarang membuatnya menjadi bagian resmi dari kegiatan usaha," katanya.
"Namun dalam waktu bersamaan, tidak semua orang mau dan bersedia libur satu hari di tengah minggu, jadi kami juga membuat kegiatan khusus bernama 'crafternoons' dan 'entrepreneur club' di hari Rabu bagi mereka yang ingin bekerjasama dengan yang lain di kantor."
Namun menurut Profesor Herman Tse dari Monash University di Melbourne, memberikan satu hari ekstra bagi staf untuk tidak bekerja tidaklah sesederhana seperti diduga.
"Kita harus berpikir lebih berhati-hati mengenai kerja empat hari, apakah berarti kerja 38 jam seminggu dibagi menjadi 4 hari atau mengurangi jam kerja keseluruhan," katanya.
"Banyak perusahaan masih memperhitungkan jam sesuai kontrak untuk menentukan pensiun, cuti jangka panjang, cuti tahunan, jadi seluruh sistem kita masih tergantung pada struktur ini."
Semakin banyak pekerja di negara-negara Barat yang meminta agar diperbolehkan kerja empat hari seminggu, dengan sisa satu hari kerja dihabiskan untuk kegiatan yang kreatif, bukan bermalas-malasan
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka