Meningkatkan Produktivitas dengan Tiga Hari Libur dalam Seminggu
Tidak bisa berlaku umum
Kath mengaku jika bisnisnya tidak akan bisa berkembang jika ia mengizinkan staf bekerja empat hari namun kerja empat hari seminggu.
Dia mengatakan perubahan secara struktural memang harus dilakukan oleh pemerintah.
"Terakhir kali kita membuat perubahan serius mengenai jam kerja adalah yang dilakukan Henry Ford 100 tahun lalu," kata Kath
Professor Isabel Metz dari Melbourne Business School mengatakan satu hari libur di tengah pekan mungkin tidak akan cocok bagi semua orang, khususnya yang tidak mau bekerja lebih dari 8 jam sehari.
Photo: Kerja empat hari seminggu bisa meningkatkan produktivitas bila dilakukan dengan perencanaan yang baik. (Supplied: Pexels)
"Beberapa orang mungkin akan senang dengan waktu istirahat dua jam dalam sehari walau kerja lima hari seminggu," katanya.
"Cara orang bekerja berbeda-beda, ada yang lebih kreatif di malam hari, ada yang di pagi hari dan ada yang suka hari yang lebih pendek."
Semakin banyak pekerja di negara-negara Barat yang meminta agar diperbolehkan kerja empat hari seminggu, dengan sisa satu hari kerja dihabiskan untuk kegiatan yang kreatif, bukan bermalas-malasan
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka