Menjadi Jutawan Muda dengan Bertani

Menjadi Jutawan Muda dengan Bertani
Mardiana, salah satu agropreneur komoditas jamur tiram asal Maros, Sulawesi Selatan menjadi pembicara Bincang Asyik Pertanian (Bakpia) di Polbangtan, Gowa, Jumat (17/5). Foto: Kementan

“Pertanian itu sebetulnya memiliki prospek yang sangat besar sebagai penyerap tenaga kerja. Kita lihat banyak yang menyebutkan bahwa kesempatan kerja semakin sedikit sehingga pengangguran meningkat. Padahal di sisi lain, pertanian masih membutuhkan banyak tenaga muda. Dan apabila dikelola dengan benar, bisnis di sektor pertanian bisa menghasilkan keuntungan yang berlimpah,” tandas Riyada.

Perspektif generasi muda juga perlu diubah. Masih banyak yang berpikir bahwa pertanian hanya seputar budidaya dan produksi. Padahal banyak bidang pertanian lainnya yang dapat dijadikan sebagai ladang penghasilan.

“Gempita bergerak ke seluruh penjuru Indonesia dan menemukan ada anak-anak muda yang berhasil menciptakan alat mesin pertanian. Ada juga bergerak untuk memberikan nilai tambah usaha para petani konvensional. Sementara di luar Jawa, seperti Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan, para anak muda di sana berupaya mengoptimalkan lahan yang belum produktif. Ini adalah contoh kreatif dan perlu ditiru anak muda lainnya,” serunya.(adv/jpnn)


Ide untuk membuka agrowisata tebersit ketika Ariesman melihat kecenderungan warga kota yang senang menghabiskan waktu akhir pekan di pedesaan. Terbukti ketika akhirnya agrowisatanya berjalan, mayoritas pengunjungnya berasal dari kota.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News