Menjelang Akhir Masa Jabatan, Sutarmidji Berkomitmen Menuntaskan Janji Politik
"Tahun ini dibangun sebegitu dahulu, insyaallah lebih besar lagi ke depannya, supaya angka putus sekolah tingkat SMA makin kecil. Kemudian ada yang menyampaikan bahwa banyak lulusan sekolah tinggi guru), tetapi kan ada syarat yang harus dipenuhi, ada prosedur rekrutmen," katanya.
Sisi lain, Midji mengatakan bahwa sekarang ini tidak bisa sembarangan merekrut honorer.
Yang bisa ialah merekrut pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Itu pun dibatasi dan harus melalui prosedur.
Oleh karena itu, Midji mengimbau kepada seluruh daerah apabila ada permintaan formasi PPPK oleh pusat, jangan takut untuk mengusulkan.
"Jangan takut karena gajinya dibayar (pemerintah) pusat. Tahun ini, kami menerima 1.300 tenaga PPPK. Kalau bisa malah kami maunya 2.000. SILPA kita salah satunya adalah gaji PPPK. Gajinya sudah ada dari pusat, tinggal disalurkan," katanya.
Tidak hanya pendidikan, Midji juga menyinggung persoalan terkait infrastruktur jalan.
Dia mencontohkan, saat ini waktu yang ditempuh untuk menuju Sukadana, Kayong Utara, memakan waktu kurang dari enam jam.
Sutarmidji berkomitmen menuntaskan janji politik kepada masyarakat di akhir masa jabatannya.
- Progres Penyediaan Listrik di IKN Dipastikan Lancar
- Menanti Keberlanjutan Program Merdeka Belajar di Era Prabowo-Gibran
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- BRI Peduli Ini Sekolahku jadi Wujud Nyata Komitmen Memajukan Pendidikan Indonesia
- Buwas Curiga, Penghapusan Pramuka dari Ekskul jadi Upaya Melemahkan Indonesia
- Kemendikbudristek Siap Suguhkan Konser Musikal 'Memeluk Mimpi-Mimpi'