Menkes: Pengejaran Kami Belum Selesai

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menegaskan pengejaran terhadap para pengedar dan pengguna vaksin palsu belum tuntas. Menurutnya, satgas maupun kepolisian masih terus mengembangkan penyelidikan dan penyidikannya.
Hal ini sekaligus menjadi warning bagi pihak rumah sakit yang selama ini bermain-main dalam pengadaan obat-obatan. Sejauh ini, jumlah RS yang diketahui menerima vaksin abal-abal dari para tersangka berjumlah 14. Delapan praktik bidan juga diduga terlibat.
"Ini baru dilakukan di Jabodetabek, penyelidikan ini belum selesai masih mengejar ke mana-mana," tegas Menkes Nila saat rapat di gedung DPR, Kamis (14/7) malam.
Menteri Nila sepakat bahwa persoalan ini harus dituntaskan. Hanya saja, proses tersebut tentu membutuhkan waktu.
Untuk itu pula pihaknya sepakat dilakukan pendataan terhadap seluruh faskes (fasilitas kesehatan) dan obat-obatan yang digunakan.
Bagi faskes yang terbukti melanggar, tambahnya, akan diberikan sanksi. Hal itu berbeda dengan proses hukum di kepolisian yang juga berjalan. Sanksi administrasi terberat menurut Nila adalah pencabutan izin RS dan praktek dokter maupun bidan. (fat/jpnn)
JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menegaskan pengejaran terhadap para pengedar dan pengguna vaksin palsu belum tuntas. Menurutnya, satgas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia