Menko Airlangga: Keberlanjutan Kebijakan Reformasi Ekonomi Bisa jadikan Indonesia Negara Maju

Menko Airlangga: Keberlanjutan Kebijakan Reformasi Ekonomi Bisa jadikan Indonesia Negara Maju
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat membuka kegiatan Southeast Asia Health Security Roundtable Series di Jakarta, Rabu (29/11). Foto: Dokumentasi Kemenko Perekonomian

Strategi utama yang dilakukan, yakni dengan menggabungkan Perlindungan Sosial dengan Program Pemberdayaan Masyarakat dan mengurangi kantong kemiskinan.

Menurut data Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan ekstrem pada bulan Maret 2023 tercatat sebesar 1,12 persen.

Tidak hanya berfokus pada penguatan ekonomi nasional, Indonesia juga menguatkan posisinya di kancah global dengan turut berperan dalam peluncuran Pandemic Fund semasa Presidensi G20 Indonesia 2022 sebagai arsitektur keuangan untuk kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons penyakit.

Dalam masa Keketuaan ASEAN pada 2023 ini, Indonesia juga telah menyetujui gabungan dana untuk menangani pandemi mendatang.

Tahun ini, ASEAN Response Fund berhasil mengumpulkan USD 17,7 juta.

Dalam sesi tersebut, Menko Airlangga juga memberikan penjelasan terkait momentum bonus demografi yang dimiliki Indonesia.

Menko Airlangga menegaskan periode ini harus dioptimalkan karena hanya terjadi satu kali dalam sejarah peradaban suatu negara.

Optimalisasi bonus demografi harus disiapkan melalui berbagai langkah antara lain persiapan digitalisasi yang lebih cepat, memperkuat konektivitas untuk lebih terlibat dalam Global Value Chain, dan meningkatkan barang publik untuk mendukung modal lainnya.

Menko Airlangga menegaskan keberlanjutan kebijakan reformasi ekonomi bisa mewujudkan target Indonesia menjadi salah satu negara maju pada 2045

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News