Menko PMK: Perlu Kolaborasi Multipihak untuk Menurunkan Angka Prevalensi Stunting

Menko PMK: Perlu Kolaborasi Multipihak untuk Menurunkan Angka Prevalensi Stunting
Seminar Hari Pers Nasional 2020 dengan tema 5W + 1H, Pemetaan Masalah dan Solusi Penanganan Stunting Guna Menyiapkan Generasi SDM Unggul Menuju Indonesia Emas. Foto: dokumen humas HPN

jpnn.com, BANJARMASIN - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Dr Muhadjir Effendy menegaskan pemenuhan gizi yang baik selama 1.000 hari pertama kehidupan akan membuat kemampuan anak untuk tumbuh dan belajar menjadi lebih baik.

Kecukupan gizi selama hamil hingga tahun-tahun pertama kehidupan anak berperan dalam membentuk fungsi otak hingga membantu memperkuat sistem imun.

Pemerintah mengatakan pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari kehamilan selama 9 bulan dan anak berusia 2 tahun.

"1.000 hari pertama adalah masa window of opportunity yang krusial untuk menciptakan generasi andal," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy pada seminar Hari Pers Nasional 2020 dengan tema 5W + 1H, Pemetaan Masalah dan Solusi Penanganan Stunting Guna Menyiapkan Generasi SDM Unggul Menuju Indonesia Emas.

"Kalau kita tidak mempersiapkan mulai dari awal kehamilan, kita tidak mampu menyiapkan manusia yang sempurna, kreatif dan siap berkompetisi di masa depan," ujar Menko PMK di Banjarmasin, Sabtu.

Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting balita di Indonesia menyentuh angka 14 persen pada 2024, sementara Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Bappenas menargetkan penurunan sebesar 20 persen.

Target penurunan stunting itu ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun untuk menurunkan prevalensi angka stunting ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata namun juga perlu kerjasama dengan lintas sektoral baik dari pemerintah pusat, daerah, industri, akademisi, hingga masyarakat agar program terlaksana secara konvergen, efektif dan terukur.

"Demi Indonesia yang lebih baik perlu kerjasama lintas sektoral untuk menurunkan stunting. Tak hanya pemerintah namun juga perlu melibatkan lintas sektor," katanya.

Menteri Kesehatan Letjen TNI Terawan Agus Putranto memaparkan "Titik dimulainya pembangunan komitmen peningkatkan status gizi dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, dan kesehatan anak sekolah karena merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu dan bayi," ujarnya

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Dr Muhadjir Effendy menegaskan pemenuhan gizi yang baik selama 1.000 hari pertama kehidupan akan membuat kemampuan anak untuk tumbuh dan belajar menjadi lebih baik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News