Menkumham Sodorkan Jurus Penangkal Hoaks di Medsos

Menkumham Sodorkan Jurus Penangkal Hoaks di Medsos
Menkumham Yasonna H Laoly usai menjadi pembicara dalam acara konferensi internasional 1st ASEAN Symposium of Criminology di FISIP Universitas Indonesia (UI) Depok, Senin (4/9). Foto: Kemenkumham

Menteri asal Sumatera Utara itu juga mengharapkan Departemen Kriminologi FISIP UI melakukan penelitian tentang sindikat bisnis hoaks dan ujaran kebencian. Tujuannya sebagai masukan untuk menentukan kebijakan dalam menyikapi permasalahan menyebarnya hoaks dan ujaran kebencian di medsos.

“Kasus penyebaran hoax seperti yang dilakukan Saracen perlu mendapat perhatian khusus. Hal ini ditambah lagi Indonesia yang berada di peringkat keenam pengguna internet di dunia,” tuturnya.

Simposium kriminologi itu juga dihadiri beberapa kriminolog dari Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura, Taiwan, Selandia Baru, serta perwakilan perguruan tinggi Belanda. Sedangkan dari Polri ada Staf Ahli Sosial Ekonomi Kapolri Irjen Pol Gatot Eddy Pramono.

Dalam simposium itu Gatot menjelaskan, ada motif ekonomi di balik sindikat Saracen. Sindikat itu mulai beroperasi pada November 2015 dengan menyebarkan hoaks bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). 

“Media yang digunakan Facebook dengan nama akun Saracen Cyber Team, Saracen Cyber Army, dan disertai website dan akun e-mail pribadi palsu,” ujarnya menjelaskan.(adv/jpnn)



Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News