Menlu Retno Tak Melihat Iktikad Baik Militer Myanmar, Saatnya ASEAN Main Kasar?
Merespons perkembangan tidak menggembirakan atas situasi di Myanmar, sebagian besar negara anggota ASEAN disebut menyampaikan kekecewaan menyangkut implementasi Konsensus Lima Poin.
“Sebagian negara menyampaikan bahwa ASEAN tidak boleh bersikap business as usual (dengan cara yang normal atau biasa saja—red) mencermati perkembangan ini,” kata Retno.
Karena itu, Indonesia menilai sudah saatnya para menlu ASEAN melaporkan situasi ini kepada sembilan pemimpin ASEAN guna mendapat arahan mengenai pendekatan ASEAN dengan Myanmar selanjutnya, juga untuk mendorong implementasi Konsensus Lima Poin.
Konsensus tersebut terdiri dari pertama, kekerasan di Myanmar segera dihentikan dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya.
Kedua, dialog konstruktif segera dibangun di antara semua pihak terkait di Myanmar untuk mencari solusi damai demi kepentingan rakyat.
Ketiga, utusan khusus ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN.
Keempat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Myanmar melalui AHA Centre.
Kelima, utusan khusus serta delegasi ASEAN akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu semua pihak terkait.
Menlu Retno tak melihat ada iktikad baik dari militer Myanmar terkait implementasi pertemuan ASEAN di Jakarta beberapa waktu lalu
- PI Dukung Ketahanan Pangan ASEAN lewat Akses Pupuk & Pestisida untuk Timur Leste
- Menko Airlangga Sebut Indonesia Negara ASEAN Pertama Jadi Anggota OECD
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Menko Airlangga Dorong Kerja sama RCEP dengan GCC Diperluas
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Para Menteri Keuangan ASEAN Sepakati Visi Single Window