Menolak Lupa Piala Dunia U-20, Suporter Surabaya Gelar Aksi 1.000 Lilin dan Doa Bersama

Menolak Lupa Piala Dunia U-20, Suporter Surabaya Gelar Aksi 1.000 Lilin dan Doa Bersama
Ratusan suporter di Surabaya menggelar aksi solidaritas 1.000 lilin dan doa bersama untuk sepak bola Indonesia yang berlangsung di Kayoon Heritage, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (15/4/2023). Foto: Humas GSR

Menurut Ferri, mayoritas masyarakat di Indonesia sudah mengetahui bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang secara otomatis memberikan kesempatan bagi Tim Nasional untuk ikut bertanding.

Oleh karena itu, dengan adanya pembatalan oleh FIFA dua bulan sebelum pelaksanaan menimbulkan kekecewaan yang sangat besar.

“Wajar saya rasa ya, survei LSI terbaru menunjukkan bahwa 72 persen masyarakat tahu kita batal Piala Dunia U-20, itu besar sekali. Sehingga adanya kami para suporter ini memasang pita hitam dan menyalakan 1.000 lilin sebagai bentuk duka, sekaligus menumbuhkan harapan publik kalau ke depan Insyaallah akan lebih baik,” ungkap Ferri

Menurut Ferri, sepak bola merupakan hiburan rakyat yang juga media pemersatu bangsa, menumbuhkan rasa nasionalisme sehingga ajang sepak bola terbesar kedua FIFA ini dapat merajut tali solidaritas serta rivalitas suporter klub sepak bola.

“Ketika sudah bicara Indonesia, apalagi tampil di Piala Dunia sudah tidak ada lagi The Jakmania, Viking atau Bonek. Semuanya mendukung skuad Garuda dan meneriakkan semangat yang sama, yaitu Indonesia,” katanya.

Oleh karena itu, Ferri sangat meyangkan ada elite politik di negeri ini yang gagal memahami keinginan masyarakat Indonesia dengan mencampuri persoalan politik dalam sepak bola yang pada ujungnya membatalkan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Ini yang sangat kita sayangkan, mereka (elite politik) yang menolak Timnas Isarel tidak pernah menyangka bahwa tindakannya itu mengakibatkan Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, yang juga melawan keinginan mayoritas masyarakat bahwa sepak bola harus dipisahkan dari politik,” ujar Ferri.

Selain itu, Ferri juga menjelaskan, pembatalan Piala Dunia U-20 juga berdampak luas ke berbagai sektor seperti UMKM, ekonomi, pariwisata dan ajang promosi budaya Indonesia.

Ratusan suporter di Surabaya menggelar aksi solidaritas 1.000 lilin dan doa bersama untuk sepak bola Indonesia untuk menolak lupa Piala Dunia U-2023.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News