Menpar Arief Yahya Nonstop Temui Enam Industri Pariwisata Beijing

Menpar Arief Yahya Nonstop Temui Enam Industri Pariwisata Beijing
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - BEIJING - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menggelar marathon meeting dengan enam mitra industri pariwisata di Beijing. Itu dilakukannya, sehari sebelum First Conference Tourism for Development digeber 19-20 Mei.

Dari lima besar wholeseler, airlines chartered service, airlines industry, dua property tourism investmen industry, sampai national media agency. "Semakin banyak pintu yang terbuka untuk menuju target 20 juta wisman di tahun 2019," ujar Menpar.

Sejak landing di ibu kota Tiongkok itu, menuju China World Summit Wing Hotel pukul 12.00 sampai 22.00 tidak berhenti meeting dengan pelaku bisnis pariwisata itu. Dua dari tiga prioritas utama, yakni soal pemasaran dan pengembangan destinasi-industri pariwisata dibahas detail, sampai ke level teknis. "Ujungnya adalah memperkuat 3A, atraksi, akses, amenitas agar mampu mengangkut dan menampung sebanyak mungkin wisman," ucap Arief.

Wholeseler, tour operator dan tour agency itu antara lain CITS, CTS, Caissa, Jet-tour, U-Tour. Mereka adalah lima perusahaan tour and travel terbesar dengan pola konvensional dan bukan berbasis pada online tour agency (OTA). Sedangkan, dengan OTA terbesar, Ctrip, sudah didatangi Menpar lebih dahulu di Shanghai. "Baik perusahaan digital dengan platform look, book, pay, semuanya sudah kami temui," ujar Arief.

Dari pihak CITS pun antusias. "Promosi Bali dan Wonderful Indonesia sudah sangat populer di China. Kami ingin ada destinasi baru yang juga dipromosikan di China.  Kami juga ingin lebih banyak guide yang berbahasa Mandarin karena itu akan membuat wisatawan merasa nyaman," kata Liu Bing, CITS.
  
Salah satu perusahaan maskapai milik swasta di Shanghai, Spring Airlines juga bertemu Menpar dan menyatakan minatnya untuk terbang ke destinasi wisata di tanah air. Mereka yang juga punya Spring Tour itu sudah membawa penumpang ke Thailand, Malaysia, Singapore, Hongkong, Korea dengan 150 rute, 98 domestik 52 internasional. "Kalau boleh, kami ingin terbang membawa turis China ke Bali, Jakarta dan Bandung," sebut Zhang Wu'an, Spokesman Vice President Spring Airlines.

Menpar Arief Yahya yang dekat dengan Menhub Ignatius Jonan itu sudah pernah berkokmunikasi. Kalau Bali Ngurah Rai sudah pasti jawabannya, hanya bisa landing tengah malam sampai pukul 6.00. Bandara Cengkareng Jakarta sudah penuh sampai selesai Terminal 3 sebelum Lebaran. Bandung juga belum selesai pembangunan. "Kalau mau, Solo, Medan Kuala Namu, Balikpapan, Makassar dan Manado," sebut Menpar. 

CYTS - Chinese Youth Tourism Service salah satu perusahaan tour and travel yang mengembangkan properti di Beijing dan Shanghai, juga bertemu Menpar Arief Yahya. Jika Spring Airlines perusahaan penerbangan merambah ke tourism, CYTS itu dari tourism ke properti. Dia spesialis merestorasi kawasan lama dan heritage menjadi bagus dan berkembang jadi destinasi baru. "Kami ingin mengembangkan diri ke Bali dan banyak tempat di Indonesia." 

Pertemuan ke-6, di Hubei Wanda, trilateral meeting dengan Kemenpar dan Citilink, maskapai LCC anak perusahaan Garuda Indonesia adalah puncaknya di Wanda Plaza, Beijing. Citilink diajak ke Beijing untuk menindaklanjuti program bersama Kemenpar untuk menghidupkan KEK Pariwisata di Morotai. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News