Menpar Ingatkan Travel Agent Terkait Digital Tourism

Menpar Ingatkan Travel Agent Terkait Digital Tourism
Arief Yahya. Foto: Kemenpar

"Saya tidak asal ngomong, contohnya saat di Telkom, bila saat itu kami tidak masuk ke lini selullar, Telkom akan habis. Karena sudah menjadi kepastian masyarakat atau customer Telkom akan mematikan telpon rumahnya dan beralih ke ponsel. Begitu juga dengan tourism, turis sudah mencapai 70 persen melakukan search and share via online," tutur pria asal Banyuwangi ini.

Di acara yang digelar tiga hari 10-12 November 2017 ini, Menpar Arief Yahya juga menyampaikan perubahan kinerja dalam organisasi Kementerian Pariwisata RI yang bergerak semakin cepat dan berorientasi ke arah program Digital Tourism.

Dalam presentasinya, Menpar Arief menjelaskan bahwa salah satu rahasia mengapa growth wisman Indonesia termasuk 20 besar dunia, atau naik hingga 25 persen? Di saat regional ASEAN dan dunia hanya naik rata-rata 6 persen. Dia mengaku semua disebabkan digital tourism yang diterapkannya.

“Karena kami semakin digital. Dari soal penggunaan Social Media, Big Data, E-Commerce (Look, Book, Pay), dan krusialnya digitalisasi untuk mendekatkan diri kepada konsumen,” kata Menpar Arief Yahya.

Ketua DPP ASITA Indonesia, Asnawi Bahar mengakui apa yang disampaikan Menpar Arief Yahya benar adanya. Sebab itu, kata dia, ASITA pun sudah mempersiapkan diri untuk terus beradaptasi mengikiti perubahan yang menuju digital tourism untuk tetap bisa memberikan kontribusi kedatangan wisman yang ditargetkan pemerintah.

"ASITA menyadari betul apa yang disampaikan Pak Menteri memang sedang terjadi. Karena itu ASITA juga menyiapkan aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan para anggotanya untuk bisa turut bersaing di era digital tourism sekarang ini," ujar Asnawi.

Asnawi menegaskan, salah satu yang menjadi pokok pembahasan dalam Rakernas II ASITA ini, adalah mematangkan aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan anggotanya yang 90 persen adalah UMKM.

"Ini untuk menjawab tantangan yang datang kepada ASITA, sehingga kami terus mendorong digitalisasi kepada anggotanya. Karena kami menyadari tidak bisa menolak keadaan ini sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, kami akan berada di tengah-tengah keadaan ini. Ini harus kita jalani agar bisa tetap bersaing," kata Asnawi.

Menpar Arief menyebut 3T yakni Telecommunication, Transportation serta yang sedang dan akan terjadi, di Tourism. Kata “tourism” ini membuat audience tahan nafas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News