Menpar: Sudah Benar, Pariwisata Leading Sector!

Menpar: Sudah Benar, Pariwisata Leading Sector!
Menpar Arief Yahya. Foto: Dokumen JPNN

Arief mencontohkan Tiongkok. Negara pemilik Hak Veto yang juara dalam manufacturing. Mereka sudah menyadari lebih dulu, bahwa pariwisata adalah sector prioritas untuk menambang lebih banyak devisa, menghidupkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, dan memutar investasi yang menjanjikan. Data CNTA, jumlah wisman ke China Daratan (termasuk Hongkong dan Macao) tahun 2011 sudah 135 juta, tahun 2012 turun 132 juta, tahun 2013 turun lagi 129 juta, tahun 2014, masih turun sedikit 128 juta. Tahun 2015 rebound lagi menjadi 133 juta, dan tahun 2016 ini diproyeksikan 137 juta, hampir mendekati 140 juta.

Bagaimana dengan wisatawan domestic? Lebih ngeri lagi, data yang diambil dari China Daily, tahun 2011 ada 2,6 miliar orang bergerak. Tahun 2012 naik 2,9 miliar orang. Tahun 2013 naik lagi 3,3 miliar orang. Tahun 2014 naik juga menembus 3,6 miliar orang. Tahun 2015 mencapai 4,1 miliar orang. Proyeksi 2016 adalah 4,5 miliar pergerakan di dalam negeri. “Coba bandingkan dengan Indonesia? Kita dengan jumlah penduduk 240 juta orang, hanya menghasilkan pergerakan wisnus 255 juta. Tiongkok jumlah penduduk 1,3 miliar orang, bergerak 4,1 miliar, nyaris 1:4,” kata Arief Yahya.

Lalu apa kata Menpar Arief Yahya? “Pertama, kita harus outworld looking, jangan hanya berpikir sempit dan melihat kekurangan di dalam. Terlalu sibuk meributkan hal kecil, kehilangan opportunity besar. Lihatlah apa yang dilakukan di luar sana, prestasinya apa saja, mana yang bisa dicontoh untuk pariwisata kita. Inilah yang biasa saya sebut dengan benchmarking. Lihat pesaing kita, lihat sukses orang luar sana, posisi kita ada dimana?” kata Arief Yahya.

Kedua, biasakan menggunakan data dan angka. Agar bisa mengukur, bisa membaca trend, bisa melihat perspektif dari angka-angka yang dikeluarkan oleh lembaga yang kredibel. Ketiga, pakai global standart, seperti UNWTO, WTTC, ILO, World Bank, yang sudah diakui dunia. “Jadi, kalau ada yang menyebut diri terhebat, terbaik itu sudah melalui standar yang tidak terbantahkan. Standar global,” katanya. 

Lalu bagaimana implementasi ke depan? “Yang pasti, outbond China sangat besar, 120 juta orang keluar China setiap tahun! Tidak ada satu negara pun yang memiliki outbond sebesar China. Itulah pasar yang harus diseriusi. China pantas disebut sebagai target utama pariwisata kita,'' ujarnya.(jpnn)


BEIJING – Mengapa isu “poverty reduction” yang dilontarkan Menpar Arief Yahya menjadi headline di beberapa media di Beijing? Lalu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News