Menpora Amali Sebut RUU SKN Jadi Solusi Permasalahan Olahraga

Menpora Amali Sebut RUU SKN Jadi Solusi Permasalahan Olahraga
Grand Design atau Desain Besar Keolahragaan Nasional yang tengah dirancang Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mendapat dukungan dari Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Foto:raiky/kemenpora.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menghadiri Rapat Kerja dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI di Ruang Rapat Badan Legislasi di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan Jakarta Pusat, Kamis (1/4).

Rapat yang dipimpin Ketua Baleg, Supratman Andi Agtas dengan agenda mendengarkan pandangan atau masukan dari pemerintah atas pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi RUU tentang perubahan atas UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).

"Badan Legislasi pada hari ini mengundang Pak Menteri untuk memberi masukan, pandangan dalam rangka penyempurnaan pengharmonisasian atas RUU tersebut," kata Ketua Baleg, Supratman Andi Agtas saat memembuka rapat ini.

Supratman juga menyampaikan, rapat kali ini juga untuk mendengarkan penjelasan kementerian terkait adanya usulan untuk membentuk dana asuransi olahragawan dan kelembagaan olahraga serta pemberian insentif berupa kebijakan fiskal kepada lembaga -lembaga atau organisasi di bidang penyelenggaraan olahraga.

Dalam kesempatan ini, Menpora Amali mengawali pemaparannya dengan menjelaskan desain besar atau grand design olahraga nasional yang tengah disusun bersama dengan stakeholder olahraga termasuk para pakar dan guru besar olahraga di sejumlah universitas di tanah air.

Menurut Menpora, grand design ini disusun setelah adanya arahan presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Olahraga Nasional ke 37 lalu. Saat itu, Presiden meminta pihaknya untuk melakukan review total terhadap rancangan dan tata kelola pembinaan atlet sehingga bisa berprestasi.

"Ini yang menjadi dasar kami sehingga kami membuat desain besar tentang olahraga nasional, " kata Menpora amalia dalam paparannya.

Menpora Amali pun menegaskan bahwa tidak ada jalan pintas dalam meraih prestasi. Bahkan, dia mengutip pernyataan seorang pakar dan guru besar Anders Ericsson yang menyebutkan dibutuhkan waktu minimum 10 tahun atau 10000 jam latihan untuk mengantarkan atlet menuju podium internasional. Sehingga dibutuhkan pola pembinaan jangka panjang untuk menghasilkan atlet dunia.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menghadiri Rapat Kerja dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI di Ruang Rapat Badan Legislasi di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan Jakarta Pusat, Kamis (1/4).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News