Menristekdikti Serukan Mahasiswa Merajut Kembali Persatuan

Menristekdikti Serukan Mahasiswa Merajut Kembali Persatuan
Menristekdikti Mohamad Nasir dalam Dialog Kebangsaan dan Buka Bersama dengan Kelompok Cipayung Auditorium Lantai 2 Gedung D Kemenristekdikti, Senin (27/5). Foto: Humas Kemenristekdikti

jpnn.com, JAKARTA - Menristekdikti Mohamad Nasir mengundang alumni dan anggota sejumlah organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung untuk berdiskusi dan berbuka bersama.

Diskusi ini diadakan untuk menunjukkan mahasiswa bisa bersatu kembali setelah mereka memiliki pilihan politik yang berbeda-beda pada Pemilu 2019.

"Kita telah melihat, menyaksikan, dan mengamati kondisi yang terjadi pada tanggal 21 dan 22 Mei. Maka kami ingin merajut kembali persatuan Indonesia, pascapemilu 2019 ini. Mudah-mudahan dengan pertemuan ini, bisa menyatukan kembali para anak bangsa yang selama ini beda pendapat, beda pilihan, beda partai, tapi tetap satu untuk Indonesia maju," ungkap Menteri Nasir dalam Dialog Kebangsaan dan Buka Bersama dengan Kelompok Cipayung Auditorium Lantai 2 Gedung D Kemenristekdikti, Senin (27/5).

Dalam kesempatan sama, Ketua Dewan Penasihat Majelis Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Akbar Tandjung mengungkapkan Indonesia saat ini sudah mengalami banyak dinamika demokrasi yang sudah mendewasakan rakyat.

BACA JUGA: Pasca-Kerusuhan 22 Mei, TNI dan Polri Tetap Bersiaga di Lima Lokasi Strategis Ini

"Pemilu 2019 memiliki kekhususan di mana dilakukan secara serentak. Pemilihan presiden, DPR, dan DPD dilakukan secara serentak. Ini menunjukkan dinamika demokrasi kita berkembang begitu cepat. Kita sekarang ini disebut sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, pertama India kedua Amerika dan ketiga Indonesia. Lebih dari itu, Indonesia juga menjadi negara muslim terbesar di dunia. Dari berbagai hal itu kita lihat ada banyak dinamika yang berkembang dalam dunia politik kita. Partai-partai kita juga berkembang," ungkap Akbar.

Dalam kesempatan sama, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang juga alumni HMI mengungkapkan setiap politisi yang mengajukan diri untuk dipilih rakyat melalui Pemilu perlu bersikap dewasa.

"Harapan kami sebetulnya hanya satu, di mana pun kita bertanding, harus siap bersanding," tandasnya. (esy/jpnn)


Diskusi ini diadakan untuk menunjukkan mahasiswa bisa bersatu kembali setelah mereka memiliki pilihan politik yang berbeda-beda pada Pemilu 2019.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News