Mensos Risma Ingin 60 Tagana yang Ikut Pelatihan Dibekali Kemampuan Analisis Bencana

Mensos Risma Ingin 60 Tagana yang Ikut Pelatihan Dibekali Kemampuan Analisis Bencana
BP3S melalui Pusdiklat Kessos menggelar pelatihan kesiapsiagaan bencana yang diikuti 60 Tagana dari seluruh Indonesia pada 7-13 November di Tagana Centre, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: Kemensos

jpnn.com, BOGOR - Menteri Sosial Tri Rismaharini berharap Taruna Siaga Bencana (Tagana) tidak hanya mampu menyalurkan berbagai paket bantuan kepada para korban bencana, tapi tapi perlu memiliki kemampuan lain.

“Kemampuan itu adalah analisis situasi bencana," kata Mensos Risma saat menyambut sambutan kegiatan kesiapsiagaan penanganan bencana yang dilaksananakan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (Pusdiklat Kessos) secara daring.

Dia kemudian menceritakan pengalaman meninjau lokasi bencana longsor di Sumedang yang awalnya korban hanya 9 orang.

Kemudian banyak yang bergerak untuk menolong tanpa analisa bencana hingga akhirnya longsor susulan datang dan mengakibatkan jumlah korban malah bertambah menjadi 37 orang.

"Itu bukti pentingnya analisis bencana," tegasnya.

Untuk diketahui, Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) melalui Pusdiklat Kessos menggelar pelatihan untuk kesiapsiagaan penanganan bencana bagi 60 orang dari unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Sosial dari seluruh Indonesia.

Kegiatan dilaksanakan 7-13 November yang dipusatkan di Tagana Centre, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Kekuatan Kemensos itu terletak di balai-balai yang berada di daerah. Sebab, kalian paling dekat dengan lapangan jika terjadi bencana dan masalah sosial lainnya," ujar Mensos Risma.

Pusdiklat Kessos menggelar pelatihan kesiapsiagaan bencana yang diikuti 60 Tagana dari seluruh Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News