Menstabilkan Inflasi, Pemprov Jateng Bakal Gelar Gerakan Pangan Murah 100 Kali

Menstabilkan Inflasi, Pemprov Jateng Bakal Gelar Gerakan Pangan Murah 100 Kali
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana meninjau kegiatan Gerakan Pasar Murah di halaman Kantor Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (28/2). Foto: Humas Pemprov Jateng.

Setidaknya, ada 13 vendor yang dilibatkan dalam GPM di Kabupaten Magelang. Mereka menyediakan bahan pangan berupa beras, gula, minyak goreng, ayam potong, telur, hingga tepung.

Misalnya, Bulog Cabang Magelang, semula menyediakan stok 6 ton beras.

Setelah melihat antusias masyarakat, Bulog kemudian menambah stok beras 2 ton, sehingga menjadi 8 ton beras SPHP. Lalu, ada stok beras yang dijual oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat sekitar 2 ton.

"Alhamdulillah pelaksanaan GPM tadi cukup ramai. Ini terus akan kami gelorakan, tidak hanya provinsi, tetapi mungkin nanti dari kabupaten/kota melakukan hal sama," kata Nana.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng Dyah Lukisari menambahkan pemilihan Kabupaten Magelang sebagai lokasi GPM dikarenakan daerah itu pernah masuk dalam kategori indeks perkembangan harga (IPH) tinggi. 

"Selain itu, menjadi salah satu daerah dari 17 kabupaten dengan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah," katanya.

Salah seorang warga Mungkid, Ani mengaku bahwa GPM itu sangat membantu kalangan menengah ke bawah.

"Sekarang harga beras minimal Rp 15 ribu bahkan bisa lebih. Adanya pasar murah begini dengan harga (beras) Rp 10.900 perkilogram sangat menghemat sekali untuk belanja," kata dia. 

Pemprov Jateng bakal menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) 100 kali hingga Idulfitri dalam rangka menstabilkan inflasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News