Mentan Amran Bertekad Mewujudkan Kemandirian Pakan

Mentan Amran Bertekad Mewujudkan Kemandirian Pakan
Menteri Pertanian Amran Sulaeman pada acara peresmian Unit Perbanyakan Bibit Sumber (UPBS) di Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor, Rabu (15/5). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BOGOR - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaeman mendorong Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) untuk menciptakan teknologi dan inovasi agar kemandirian pakan dapat terwujud khususnya pakan ayam kampung atau petelur. Menurut Amran, hal ini penting guna mendukung Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA) yang sudah berjalan, sehingga kebutuhan pakan ayam petelur yang telah dibagi ke masyarakat dapat dipenuhi secara mandiri oleh masyarakat.

“Intinya sekarang kami sudah bagi ayam ke masyarakat dan ayamnya sudah bertelur. Kami akan melakukan pendampingan dan memberikan pakan gratis sampai enam bulan. Sekarang kami sudah melakukan pendampingan untuk membuat pakan secara mandiri, supaya masyarakat bisa membuat sendiri pakannya. Itu target kami, sehingga nanti tidak ada ketergantungan dari pemerintah kemudian ketergantungan dari luar negeri apalagi barang-barang impor,” ucap Mentan Amran di sela-sela acara peresmian Unit Perbanyakan Bibit Sumber (UPBS) di Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor, Rabu (15/5).

BACA JUGA: Kementan Agresif Cetak Sawah Baru, Kemandirian Pangan Cepat Terealisasi

UPBS merupakan unit pembibitan ayam kampung untuk memperbanyak bibit ayam kampung unggul yang dikembangkan hingga ke masyarakat. Melalui UPBS ini pun, Kementan akan mencetak masyarakat yang dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan pakan ternaknya.

Oleh karena itu, Amran menekankan Kementan sangat serius menjadikan masyarakat untuk benar-benar mandiri dan bisa menghasilkan semuanya dari sumberdaya yang dimiliki sendiri. Mulai dari pakan, bibit ayam dan seterusnya dihasilkan sendiri sehingga biaya yang dikeluarkan masyarakat relatif sedikit, namun pendapatannya cukup besar.

“Kami ingin mencetak mereka menjadi manusia-manusia mandiri dan bisa menghasilkan semuanya dari mereka sendiri. Mulai pakan, ayamnya dan seterusnya. Dengan upaya ini, kita yakin kemiskinan atau gizi buruk di pedesaan bisa kita tekan seminimal mungkin. Sebab mimpi kita adalah Indonesia menjadi negara yang besar,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Balitbang Kementan, Fadjry Djufry menjelaskan UPBS merupakan pembibitan ayam kampung unggul yang dibangun Balitbangkan dalam tiga strata. Strata 1, UPBS dibangun di tujuh provinsi utama dengan menyediakan indukan sebanyak 2.000 ekor. Tujuh provinsi tersebut yakni Sulawesi Selatan, NTB, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Banten, Jawa Timur, dan Gorontalo.

“Selain strata 1, kami juga membangun strata 2, ayamnya kurang lebih 300 ekor yang tersebar di 17 provinsi. Strata 2 ini tahap pembibitan atau pengembangan di tingkat peternak yakni peternak inti dan plasma. Kemudian strata 3 untuk pengembangan tingkat rumah tangga, ayamnya 100 ekor per rumah tangga peternak,” jelas Fadjry.

Mentan Andi Amran Sulaeman mendorong Balitbangt Pertanian untuk menciptakan teknologi dan inovasi agar kemandirian pakan dapat terwujud khususnya pakan ayam kampung atau petelur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News