Mentan Amran Lepas Ekspor Manggis ke Tiongkok

Mentan Amran Lepas Ekspor Manggis ke Tiongkok
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (keitga kanan) saat melepas ekspor manggis di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Selasa (2/10/2018). Foto: Humas Kementan RI

“Kebanyakan dari petani kita masih kurang mengetahui pentingnya kegiatan penanganan atau pengelolaan lepas panen sehingga hasil panen yang dapat dianggap baik. Untuk itu perlu peningkatan Sumberdaya Manusia baik petani maupun petugas dalam penanganan dan pengelolaan tanaman agar diperoleh hasil dan produksi yang baik hingga pasca panen,” tutur Nasrul.

Bupati Lima Puluh Kota, Irfendi Arbi mengatakan ekspor manggis ini menunjukkan Kabupaten Lima Puluh Kota turut andil memberikan tambahan devisa. Namun demikian, ekspor manggis pun merupakan bagian dari keberhasilan Kementan yang sangat serius mendorong dan membina petani dan pelaku usaha, sehingga manggis bisa tembus pasar China.

“Saya turut membaca berita keberhasilan Menteri Petanian Andi Amran Sulaiman. Berhasil tingkatkan produksi dan banyak komoditas diekspor. Hari ini terbukti, berhasil mendorong Kabupaten Lima Puluh Kota bisa ekspor manggis,” ucapnya.

“Karena itu, kami minta binaan yang berkelanjutan dari Kementan agar komoditas pertanian, tidak hanya manggis tetapi juga ada kopi agar dapat ekspor,” pinta Irfendi.

Eksportir manggis yang diwakili Direktur Kerja sama Antar Lembaga PT. Bumi Alam Sumatera, Anggri Purnama Agung, Muhamad Bayu Vesky mengungkapkan Kementan sangat serius mendorong ekspor pangan khusus manggis. Hal ini terbukti dari pembinaan petani hingga pengurusan izin ekspor yang begitu cepat yakni hanya membutuhkan waktu 38 hari dengan 2 kali pengiriman ke China.

“Hebatnya bapak menteri, saya yakin karena Menteri Pertanianya anti korupsi, kami mengurus izin tidak ada biaya satu rupiah pun. Petugas Karantina dan tim Ditjen Hortikultura yang mengawal tidak ada biaya yang kami keluarkan sedikit pun, semuanya gratis,” ungkap Bayu.

“Kami akan beli buah dari petani dengan standar yang tinggi. Kami siap menjadikan kebun manggis terbesar di dunia. Kami yakin kalau produksi manggis Sumatera Barat 38 ribu ton per tahun, separuhnya layak,” imbuhnya.

Perlu diketahui, selain Sumantera Barat, daerah sentra produksi manggis yakni Bali dan Jawa Barat. Kedua daerah telah rutin mengekspor manggis ke China dan berbagai negara.(adv/jpnn)


Kementan meningkatkan volume ekspor berbagai komoditas pangan guna mengerek pertumbuhan ekonomi nasional dan menguatkan nilai tukar rupiah semakin terbukti.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News