Mentan Amran Terima Kunjungan Wakil Menteri Pertanian Brazil

Mentan Amran Terima Kunjungan Wakil Menteri Pertanian Brazil
Andi Amran Sulaiman (kiri) menerima kunjungan Wakil Menteri Pertanian Brazil. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan Wakil Mentan Brazil, Eumar Roberto Novacki di Ruang Kerja Mentan.

Mentan didampingi Staf Ahli Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Mat Syukur, Tenaga Ahli Menteri Bidang Tata Hubungan Kerja Lingkup Kementan, Baran Wirawan dan Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan Masyarakat, Amir Patti.

Sementara hadir mendampingi Wakil Mentan Brazil yaitu Director of Non-Tariff Negotiation, Mr. Alexandre Pontes Pontes dan Secretary of Agricultureof the State of Rio Grande do Sul, Mr. Ernani Polo.

Pada pertemuan ini, Mentan Amran meminta dukungan pihak Brazil untuk mengonter kampanye negatif yang selama ini dilakukan pihak Uni Eropa terhadap komoditas sawit Indonesia. Pasalnya, keberlanjutan komoditas sawit di Indonesia terkait sangat erat dengan penghidupan 30 juta masyarakat yang bergantung secara langsung pada sektor sawit.

“Gangguan terhadap sawit akan menyebabkan hilangnya sumber pencaharian 30 juta penduduk yang dapat memicu kerawanan sosial, yang pada gilirannya dapat mendorong mereka melakukan perambahan hutan kembali dan perusakan lingkungan yang lebih parah,” jelas Amran.

Di sisi lain, Amran menyambut baik keinginan pihak Brasil untuk mengekspor ternak sapi indukan dalam rangka meningkatkan populasi sapi dan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi protein asal hewani di Indonesia.

“Kami mengundang pihak Brazil untuk berinvestasi di pengembangan ternak sapi di Indonesia,” ujarnya.

Menanggapi keinginan pihak Brasil untuk mengekspor daging ayam ke Indonesia, Amran meminta pihak Brazil untuk tidak melakukan hal tersebut mengingat saat ini Indonesia sudah surplus produksi daging ayam. Bahkan sudah melakukan ekspor ke 6 negara.

Mentan Amran meminta dukungan pihak Brazil untuk mengonter kampanye negatif yang selama ini dilakukan pihak Uni Eropa terhadap komoditas sawit Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News