Mentan: Produktivitas Tinggi, Kesejahteraan Petani Meningkat

Menurutnya, IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu.
"Mereka adalah petani, penyuluh, petani milenial melalui pelatihan,” kata Dedi.
Sistem pertanian tradisional, katanya, dicirikan oleh produktivitas yang rendah, penggunaan varietas lokal, dikerjakan secara manual atau dengan bantuan tenaga ternak. Sistem pertanian ini belum memanfaatkan mekanisasi pertanian serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
“Pertanian modern dicirikan masifnya varietas berdaya hasil tinggi, menerapkan mekanisasi dan pemanfaatan teknologi era industri 4.0,” kata Dedi.
Di sejumlah daerah, program IPDMIP terus digeber. Sepertihalnya terlihat di Kabupaten Ciamis.
Guna optimalisasi program Integrasi Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (IPDMIP), Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis menggelar workshop dan rapat koordinasi. Kegiatan ini diikuti 16 BPP yang tersebar pada 14 daerah irigasi dan dilaksanaka di Aula BPP Kecamatan Ciamis, 28-29 Agustus 2021.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis Lilis Widaningsih mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk optimalisasi kegiatan penyuluhan di daerah irigasi.
“Para penyuluh yang hadir berkesempatan berbagi informasi kegiatan sekolah lapangan di daerahnya, serta berbagi pengalaman, sehingga terjadi ajang tukar informasi dan bersama-sama pula mengevaluasinya,” ujar Lilis.
Mentan Syahrul Yasin Limpo optimistis program IPDMIP dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat pedesaan, khususnya bagi petani dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan.
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Asuransi Jasindo Beri Perlindungan Kepada 4,5 Juta Petani & Salurkan Klaim Rp386 Miliar
- HKTI dan PKTHMTB Bersiap Menanam Sorgum Seluas 100 Hektare