Mentan Sukses Jadikan Solok Tulang Punggung Bawang Sumatera

Mentan Sukses Jadikan Solok Tulang Punggung Bawang Sumatera
Dirjen Hortikultura Suwandi saat berkunjung ke Lembah Gumanti, Solok, Sabtu (4/8). Foto: Kementan

Sementara itu, produksi bawang merah Sumatera Barat pada 2017 sudah mencapai  955 ribu ton.

Dari jumlah tersebut, 825 ribu ton di antaranya dihasilkan dari Solok. Selebihnya dihasilkan dari kabupaten lain seperti Agam, Solok Selatan dan Tanah Datar.

"Artinya, produksi bawang merah dari Sumbar sudah sangat surplus sehingga mampu mengisi kebutuhan Pulau Sumatera seperti Sumut, Sumsel, Riau, Jambi, bahkan menembus pasar Jabodetabek", ujar Suwandi.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Chandra menjelaskan, kawasan aneka bawang sangat prospektif di Kabupaten Solok, Agam dan Tanah Datar.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat mendukung penuh kawasan pengembangan bawang merah di Solok yang luas panennya mencapai 8.000 hektare dan potensi pengembangan bawang putih mencapai 5.000 hektare.

“Pendekatan yang kami lakukan saat ini untuk bawang merah adalah memperkuat hilirisasi dengan mendorong industri pengolahan pascapanen seperti industri pasta, minyak bawang merah,  dan mengawal manajemen tanam secara ketat sehingga stabilisasi pasokan dan harga aman,” ujar Chandra.

“Untuk pengembangan bawang putih kami siap menyukseskan swasembada bawang putih tahun 2021 sesuai yang diamanahkan Bapak Menteri Pertanian,” imbuh Chandra.

Kepala Dinas Pertanian Solok Admaizon, menuturkan, selain di Kecamatan Lembah Gumanti, sentra bawang merah Solok juga terdapat di Lembang Jaya dengan luas 860 hektare, Danau Kembar (567 hektare), Pantai Cermin  (479 hekare) dan melebar ke kecamatan lain sekitarnya.

Upaya masif yang dilakukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menggenjot produksi bawang merah nasional membuahkan hasil gemilang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News